3 Cara Jitu Mengendalikan Kemarahan
Ada 3 tips jitu bagaimana mengendalikan kemarahan supaya kita bisa menguasasi emosi marah tersebut. Beberapa peristiwa, bagaimana orang begitu mudah berprilaku kasar karena didorong oleh kemarahan dan berakhir dengan konseksuensi yang tidak mengenakkan. 3 cara berikut mungkin baik untuk menjadi pelajaran bagi kita.
Apa saja 3 Cara jitu mengendalikan kemarahan yaitu tenang, melupakannya, dan berperilaku yang benar. Walaupun tema kesabaran ini sering menjadi pembahasan, namun soal kesabaran bukan hanya kita mengatakan, sabar, sabar, sabar lalu kita dengan segera langsung otomatis sabar. Malah yang terjadi adalah jika kemarahan muncul, jangankan membahas kesabaran, malah yang terjadi bagaimana kemarahan itu akan dilampiaskan.
Viral
seorang laki-laki memukili seorang wanita dengan tangan kosong dan
meludahinya dan kahirnya berakhir di kepolisian. Kejadian lain, seorang
laki-laki marah hingga meludahi ketika ditegur parkir di tengah jalan
yang menimbulkan kemacetan jadi pelajaran berharga.
Kemarahan sering datang tak terduga, dia akan menimpa siapapun. Tidak perduli di manapun kemarahan sering menguasai kita sehingga kita tidak mampu menguasainya dan bertindak mengikuti kemarahan untuk dilampiaskan
Padahal kemarahan yang tidak terkendali akan menimbulkan masalah bagi kita. Selain akan mengganggu kita secara emosi tapi juga akan mengganggu orang lain yang menerima limpahan kemarahan itu sendiri. Bisa jadi kita menganggap kita patut marah terhadap sebuah situasi tertentu dan dengan memaklumi diri bahwa kita berhak untuk marah. Namun, sekali lagi kemarahan punya akibat buruk bagi pelakunya tapi juga berimbas bagi orang lain. Imbasnya bisa seketika itu juga atau juga memiliki jangka panjang di kemudian hari.
Seorang pegawai PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) seperti yang diberitakan oleh Detik baru-baru ini, membebastugaskan salah satu karyawannya yang viral karena memarkir kendaraan di tengah jalan dan ketika ditegur oleh seorang pengguna jalan lainnya ia tidak terima dan bahkan dengan penuh kemarahan meludahi kendaraan yang ada di belakangnya tersebut. Akhirnya, PT Pertamina buka suara telah menindak yang bersangkutan.
Buku berikut akan menjelaskan dengan teratur bagaimana menghadapi kemarahan itu supaya kita tidak dikuasainya. Buku yang ditulis oleh tokoh penting kelahiran Tibet yang sangat dekat dengan Dalai Lama ini akan memberikan tips cara jitu bagaimana mengendalikan kemarahan yang tiba-tiba menguasai.
Judul Buku : Kesabaran: Penawaran Kemarahan
Penulis : Dagpo Rinpoche
Penerbit : Padi Emas
Tahun Terbit : Malaysia, 2020
Halaman : 85 halaman
Dalam buku ini kita akan mendapatkan penjabaran bagaimana definisi kesabaran itu sendiri untuk menangkap maknanya untuk mendapatkan penerapan yang lugas dan jelas. Tapi juga ternyata kesabaran memiliki klasifikasinya dalam tatatanan praktek. Dan kesabaran itu sendiri pada akhirnya sebagai obat mujarab dan jitu dalam menghadapi kemarahan yang muncul dalam kehidupan kita.
Kemarahan dalam kehidupan kita muncul bisa saja karena berbagai faktor dan bisa jadi faktornya adalah karena masalah yang datang. Tapi apapun penyebab terjadinya kemarahan itu yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kita menanggapi masalah yang datang tersebut.
Tanggapan kita terhadap masalah yang menimbulkan kemarahan itu juga bisa menjadi masalah tersendiri di kemudian hari. Makanya tawaran yang disampaikan oleh penulis adalah bagaimana kita memiliki sikap yang benar dalam menghadapi masalah tersebut. Kemarahan bukan tanpa akibat. Kemarahan akan memakan banyak korban. Resiko kemarahan yang dibiarkan menguasai hidup kita akan menghancurkan. Bukan hanya kemarahan itu menjadi penghancur bagi orang lain, tapi juga bisa menghacur atas kebaikan kita.
Sikap yang harus diambil ketika persoalan datang itu adalah kesabaran. Hanya saja kesabaran seperti apa yang perlu dilakukan? Kondisi seperti apa ketika menghadapi persoalan dengan kesabaran yang sudah dijabarkan tadi. jenis kesabarannya adalah:
1. Kondisi pertama ketika kita disakiti oleh seseorang dan kita tidak menanggapinya dengan negatif. Inilah yang disebut dengan jenis kesabaran. Prinsipnya adalah ketika kita disakiti kita bukan malah balik menyakiti orang yang menyakiti tersebut. Dengan kata lain, "tidak ambil pusing."
2. Kondisi kedua, ketika seseorang telah menyakiti kita dan kita tetap bertahan dengan kondisi tersebut, apapun bentuk penderitaan yang dialaminya. Maka kondisi itu akan menjadikan kita tidak akan dikuasai oleh masalah yang datang tersebut. Pada bagian ini kita berusaha untuk menahan diri untuk tidak atau menerima situasi tersebut.
3. Kondisi ketiga ini adalah di mana kita tetap berjuang untuk menjalankan dhamma atau tetap bertahan dalam kesulitan sehingga kita tidak dikacaukan oleh kesulitan itu sendiri.
Dalam buku ini tentu dijabarkan bagaimana kesabaran itu dilatih dan menemukan jalannya dalam kehidupan kita sehingga kita bisa menjadi terbiasa dalam setiap menghadapi masalah, kesabaran menjadi solusi yang baik.
Tidak ada komentar