Mengapa Banyak Wanita Kristen Berpaling ke Islam? Tinjauan Buku Why Christian Women Convert to Islam oleh Rosemary Sookhdeo
Buku Why Christian Women Convert to Islam karya Rosemary Sookhdeo membuka mata kita terhadap sebuah fenomena yang sering luput dari perhatian: mengapa ribuan wanita, termasuk wanita Kristen, memilih untuk berpaling kepada Islam setiap tahun?
Dalam pembukaannya, penulis mengajukan pertanyaan kritis: Apa yang menarik dari Islam sehingga banyak wanita Kristen tergerak untuk meninggalkan iman mereka? Namun penting dicatat, Rosemary Sookhdeo menulis buku ini dari perspektif Kristen yang kuat. Ia merupakan jebolan London School of Theology, melanjutkan pendidikan pascasarjana di Oxford University, dan aktif dalam pelayanan Kristen. Dengan latar belakang ini, Sookhdeo membawa pengalaman dan pemahaman mendalam tentang dinamika kehidupan wanita Muslim, sehingga kajiannya bukan sekadar pengamatan luar, melainkan hasil dari interaksi yang intens.
Saya sendiri menemukan buku ini secara online dari toko buku bekas di Jakarta, menambah kesan otentik dalam perjalanan saya membaca karya yang penuh wawasan ini.
Analisis Isi Buku
Dari bab pembuka, Rosemary Sookhdeo langsung menyampaikan kegelisahannya. Ia menuturkan kisah nyata seorang gadis muda yang aktif di gereja namun akhirnya tertarik pada seorang pria Muslim, hingga mempertimbangkan untuk berpindah agama. Kasus serupa ternyata tidak hanya terjadi di satu denominasi gereja saja — melainkan melibatkan komunitas dari The Brethren, Baptis, Anglican, hingga Evangelical.
Sookhdeo mencatat bahwa ketertarikan ini seringkali bukan semata-mata karena teologi, melainkan karena daya tarik emosional, relasi personal, dan pencarian identitas. Islam, dengan komunitasnya yang erat dan struktur keluarga yang kuat, menawarkan rasa aman dan penerimaan yang mungkin terasa kurang dalam komunitas Kristen tertentu.
Namun, Sookhdeo juga memperingatkan tentang realitas yang dihadapi banyak wanita setelah konversi: perubahan status sosial, harapan budaya, dan dalam beberapa kasus, pembatasan kebebasan pribadi. Buku ini menjadi semacam panggilan bagi gereja-gereja untuk lebih peka, memperkuat pemuridan wanita muda, serta membangun komunitas yang benar-benar merangkul mereka dengan kasih Kristus.
Kekuatan Buku Ini
Salah satu kekuatan buku ini adalah keterusterangan dan kejujurannya. Sookhdeo tidak hanya menganalisis secara intelektual, tapi juga membagikan pengalaman riil yang emosional dan mendalam. Gaya bahasanya sederhana, lugas, dan penuh empati, sehingga membuat pembaca — bahkan yang awam — dapat dengan mudah memahami persoalan yang kompleks ini.
Buku ini juga memberikan refleksi penting tentang bagaimana komunitas Kristen bisa lebih responsif dalam memahami kebutuhan emosional dan spiritual wanita muda di tengah dunia yang terus berubah.
Beberapa hal yang berdasarkan pengalamannya di mana dia dan juga pengalaman suaminya yang seorang pembicara juga sering menemukan orang datang kepadanya hanya untuk bertanya, bagaimana caranya memeluk Islam. Penyebabnya macam-macam, bisa karena merasa gereja tidak dapat memberi solusi apa-apa dengan masalahnya dan sedang mencari kepuasan, serta Islam ingin dicobanya untuk mencari jawabannya. Sementara wanita lainnya adalah mereka yang menjadi janda karena kesepian.
Walaupun secara keuangan mencukupi tapi karena merasa mungkin dengan mencari partner yaitu mereka dari pria Muslim. begitu juga banyak faktor lain yang terkadang di luar perkiraan. Mangkanya dalam sebuah konfrensi Kristen yang diikuti oleh sekitar 300 orang dari berbagai wilayah di Inggris ketika ditanya, menurut pengalaman apakah pernah bertemu dengan seseorang yang masuk Islam. 50% mereka mengetahuinya.
Menurut saya, buku ini bukan hanya sekedar informasi mengenai konversi agama khususnya yang dilakukan banyak wanita menjadi mualaf dunia atau menjadi Muslim, tapi lebih kepada bagaimana gereja punya tanggung jawab besar untuk memperhatikan umatnya. Bukan hanya soal bagaimana mereka meyakini keselamatan yang diyakininya, tapi lebih dari pada itu, wabagaimana merasa nyaman menjadi komunitas gerejanya, tenang menjadi bagian yang diakui dalam kelompok agamanya.
Makanya, kalau kembali ke bagian akhir dari buku yang ada di cover belakang buku setebal 138 halaman ini mengingatkan kepada siapa buku ini ditujukan. "Buku ini wajib dibaca semua orang tua, gembala dan pemimpin gereja, dan layak diberikan pada mereka yang akan menikahi Muslim atau akan memeluk Islam
Kesimpulan
Bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika konversi agama dari perspektif Kristen, khususnya mengenai wanita yang berpaling kepada Islam, Why Christian Women Convert to Islam adalah bacaan yang sangat direkomendasikan. Buku ini tidak sekadar memberikan jawaban, tetapi juga mengajak gereja dan individu Kristen untuk lebih peduli, lebih hadir, dan lebih mengasihi di tengah tantangan zaman ini.
Posting Komentar