Menyingkap Dunia Gelap Penjara: Mengapa Narapidana Kembali Melanggar Hukum?

Bayangkan sebuah dunia yang tertutup oleh jeruji besi, sunyi namun penuh gejolak. Di balik tembok tinggi dan pintu baja, para narapidana menjalani hari-hari yang bukan hanya dihantui oleh masa lalu mereka, tetapi juga oleh sistem yang tak selalu memberi harapan untuk masa depan. Dunia penjara bukan sekadar tempat hukuman, melainkan potret suram dari tantangan pembinaan, penyesalan, dan terkadang, keputusasaan.

Buku Menyingkap Dunia Gelap Penjara karya David J. Cooke, Pamela J. Baldwin, dan Jaqueline Howison, yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2008, hadir sebagai sebuah karya penting dalam menggali realitas kompleks di balik kehidupan narapidana. Ulasan ini mengangkat pertanyaan penting: mengapa banyak mantan narapidana kembali mengulangi kesalahan yang sama? Apa yang salah dengan sistem pemasyarakatan kita?

Buku ini sangat relevan untuk dibaca oleh para profesional hukum, pekerja sosial, pembuat kebijakan, dan siapa saja yang peduli dengan reformasi sistem peradilan pidana. Penulis mengajak kita melihat lebih dalam, bahwa penjara seharusnya bukan hanya alat penghukuman, melainkan juga ruang pembinaan yang memungkinkan seseorang untuk bertobat, memperbaiki diri, dan kembali menjadi bagian yang produktif dari masyarakat.

Menurut sosiolog Dr. Imam B. Prasodjo, idealnya penjara memiliki peran utama untuk memasyarakatkan kembali para narapidana. Namun kenyataannya, tidak sedikit penjara justru menjadi tempat yang memperkuat identitas kriminal seseorang. Buku ini secara lugas membuka tabir dunia tersebut—dari sisi psikologi kriminal, dinamika sosial, hingga tantangan pembinaan di balik jeruji.

 
 

Yang menarik adalah pertanyaan mengapa seseorang melakukan kejahatan, dan bahkan mengulangi perbuatannya di kemudian hari? Bahkan tidak sedikit pelaku kejahatan dan bahkan sering keluar masuk penjara tapi masih mengulangi kembali. Menurut penulis, memang motivasi pelaku kriminal tidak pernaha ada yang sama. Mereka mempunyai alasan masing-masing dalam melakukan kejahatan. Tidak ada jawaban yang sederhana untuk menjelaskan perilaku kriminal. 

Contohnya perilaku kriminal yang akhir-akhir ini marak di Yogyakarta oleh anak-anak remaja belasan tahun yang disebut dengan klitih.

Tapi buku ini ingin menjelaskan adanya tiga petunjuk kita mengetahui 3 faktor yang mempengaruhi sehingga orang bertindak kriminal. 

  1. Pengaruh awal, seperti latar belakang dan keturunan
  2. Kedua, keadaan di mana ia berada kini. Di mana ia tinggal, apakah ia memiliki pekerjaan dan adakah krisis dalam hidupnya
  3. Ketiga keadaan sesat sebelum melakukan tindakan kriminal, apa yang ia rasakan, apa yang ia pikirkan, apakah tindakannya berisiko, seberapa mudahnya melakukan tindakan kriminal itu.

Akhirnya untuk mengetahui latar belakang tersebut dibutuhkan analisa berbagai ilmu tentang manusia. Karena bagaimanapun perilaku manusia adalah sesuatu yang kompleks.

Selain faktor-faktor penyebab seseorang masuk bui, juga dijelaskan banyak hal mengenai kupasan tentang dunia penjara. Walaupun yang menjadi titik berangkat adalah penjara di Inggris, tapi tentu saja menjadi hal umum bisa terjadi di berbagai penjara di belahan dunia ini. Seperti adanya se*s di lapas, homo s*ksualitas di dalam penjara, pros*itusi dan pemerkosaan serta akibat langsungnya yaitu penyakit kelamin.

Penjara, dunia gelap yang menakutkan, tapi terkadang banyak orang yang terkadang keluar masuk ke dalamnya.

Posting Komentar untuk "Menyingkap Dunia Gelap Penjara: Mengapa Narapidana Kembali Melanggar Hukum?"