Menolak atau Menerima Timnas Sepak Bola Israel
Setelah lolos ke Piala Dunia U-20 Timnas Israel U-19 berpeluang akan bermain di Indonesia 2023 mendatang. PSSI sebagai organisasi yang menaungi sepak bola di Indonesia merilis pernyataan resmi yang intinya akan mengakomodasi Timnas Israel seperti peserta lainnya.
Kejuaraan sepak bola Piala Dunia U-20 merupakan kejuaraan sepak bola resmi Piala Dunia FIFA yang diadakan dua tahun sekali. Sementara bagi Timnas Israel yang lolos maju ke putaran final merupakan sejarah baru bagi negara tersebut. Dengan demikian Timnas Israel akan berlaga pada Piala Dunia U-20 di Indonesia yang akan berlangsung dari 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang.
Berbagai tanggapan muncul dari nitizen dengan pro dan kontra rencana kedatangan Timnas Israel akan berlaga di Indonesia. Banyak di antara mereka yang berkeberatan dengan rencana tersebut dengan alasan Israel dianggap negara yang membuat rakyat Palestina menderita dengan menduduki Tanah Palestina.
Namun tidak sedikit juga yang berusaha untuk tetap netral dengan menyetujui keputusan PSSI di mana Timnas Israel bisa datang di Indonesia seperti tim-tim sepak bola dari negala lainnya. Mereka beralasan bahwa sepak bola adalah dunia olah raga yang seharusnya dipisahkan dari masalah politik.
Sebelum kita masuk ke dalam pro kontra kedatangan Timnas Israel ke Indonesia tersebut ada baiknya kita mengetahui sejarah panjang yang menjadikan munculnya konflik hubungan antara Israel dan Palestina. Dan sebuah buku yang cukup netral melihat persoalan dua negara yang hingga hari ini masih terus bersengketa tersebut berjudul: Jalur Gaza: Tanah Terjanji, Intifada, dan Pembersihan Etnis.
Buku ini ditulis oleh Trias Kuncahyono dengan Pengantar oleh Anies Baswesan, Ph. D yang kala itu masih menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan juga Dr. Ninok Leksono, MA. Penerbit buku ini adalah Penerbit Buku Kompas, Jakarta, dengan tahun terbit Agustus 2009.
Sengaja buku ini dipilih dalam melihat persoalan konflik yang terjadi di Timur Tengah karena tulisan yang ada di dalamnya lebih netral dalam melihat situasi. Dan sorotan penting yang ditulis dalam buku ini adalah Kota Gaza. Sebuah kota yang memiliki banyak kekayaan sejarah dan tempatnya strategis sehingga menjadi rebutan banyak negara termasuk Mesir. Belum lagi nilai-nilai historis yang ada di kota ini sehingga kota ini menjadi kota impian.
Ditulis oleh seorang wartawan kawakan dari Harian Kompas yang sering menjadi rujukan banyak pihak dari sebuah kejadian berita dan opini. Penulis yang banyak menghasilkan beberapa buku khususnya untuk wilayah Timur Tengah tentu akan menggunakan jiwa jurnalistiknya ketimbang menggunakan sentimen-sentimen lainnya.
Mengapa buku ini dibilang lebih netral karena penulis benar-benar bukan hanya melihat dari apa yang terjadi saat ini, atau setidaknya peristiwa-peristiwa sepanjang buku ini ditulis. Tapi penulis ingin mengajak pembaca untuk melihat lebih jauh lagi sejarah konflik dua negara yang berkepanjangan tersebut. Dengan pisau analisa jurnalistiknya, Trias yang memiliki pengetahuan sejarah wilayah Timur Tengah seperti memberi laporan langsung kepada kita dengan detail.
Makanya Anies Baswedan yang diberi kehormatan menyampaikan Kata Pengantar buku ini menyarankan untuk membaca buku ini. Mengapa? Karena bila selama ini hanya membaca mengenai Timur Tengah dari berbagai buku terjemahan, tapi melalui buku ini kita disajikan bacaan dari hasil tulisan orang Indonesia.
Peristiwa-peristiwa sejarah itulah yang harus dipahami oleh banyak pihak supaya terbentuk cara melihat persoalan konflik di Timur Tengah. Bagaimana konflik dua negara tersebut dimulai dari Mesir, dan kemudian Kota Gaza dan beberapa kota lainnya yang dipantau oleh penulis dan disajikan kepada kita dengan baik. Bukan hanya perang saja yang disorot, tapi juga berbagai usaha dunia untuk menciptakan perdamaian di wilayah tersebut.
Konflik dua negara yang difokuskan ke Daerah Gaza yang sudah banyak disorot oleh dunia internasional ini memiliki sejarah panjang dan melelahkan. Sejarah panjang yang dimaksud adalah bagaimana perebutan kota ini yang akhirnya mengorbankan kemanusiaan. Silahkan baca buku ini, supaya kita bisa mengambil sikap dengan benar dalam melihat persoalan di Timur Tengah. Semoga!
Posting Komentar
0 Komentar