Sakit Hati karena Perkataan Orang Lain
Cara mengendalikan lidah supaya tidak melukai orang lain perlu latihan. Tujuannya supaya terjaga hubungan harmonis dengan orang lain. Dan inilah tips 30 langkah-langkah mengendalikan lidah.
Pernahkan menggerus sambal (ngulek) dengan tanpa baju atasan? Penulis pernah melakukannya dan berharap orang lain tidak melakukannya. Karena bila dilakukan bisa berbahaya. Karena saat menggerus dan ada cabe yang terpercik ke perut kita maka dipastikan bagian tubuh yang terkena percikan cabe itu akan kepanasan.
Lidah yang mengeluarkan kata-kata pedas, kata-kata panas dan menyakitkan itu juga akan menimbulkan gangguan terhadap hubungan yang sudah terjadi. Memang ada dua kemungkinan ketika kita mengutarakan perkataan yang menyakitkan;
- Bisa jadi kita tidak menyadari bahwa perkataan kita itu akan menyakitkan orang lain. Ini yang disebut dengan tidak sengaja menyakitkan orang lain, menyinggung pihak lain. Kalau dalam kasus tidak disadari ini artinya kesalahan yang tidak disengaja. Contohnya kita ingin mengatakan kepada tetangga, "Anak ibu mungkin stres di sekolah." Kata stres bisa saja ditanggapi keliru kalau kita menganggap kurang akal dan seterusnya. Kalau dalam posisi ini maka berlatih untuk mengendalikan lidah dan perkataan sangat diperlukan. Banyak faktor yang menyertainya. Contohnya karena perbedaan banyak hal, seperti beda suku, beda budaya, beda keyakinan dan seterusnya. Di sini mungkin perlu waktu untuk bisa beradaptasi untuk akhirnya mengerti mana perkataan yang boleh diucapkan, dan mana yang tidak boleh. Sifatnya biasanya kata-kata yang meluncur dari lidah itu adalah kata-kata yang sudah terbiasa kita gunakan atau kita dengar.
- Bisa jadi kita memang sengaja ingin melukai hati orang lain dengan perkataan kita. Kalau dalam konteks ini tentu perkataan didorong oleh rasa sakit hati, atau perasaan tidak suka, benci dan seterusnya. Sehingga diksi atau kata-kata yang dipilih memang disengaja bertujuan ingin melukai orang yang dianggap 'musuh' tadi. Posisi orang yang dalam katagori ini memang sedang berkonflik dengan orang lain, dan rupanya tujuan perkataan yang melukai itu akan memperbesar konfliknya dan bahkan bertujuan akan melakukan konflik secara terbuka.
Sebuah buku menarik untuk menjadi bacaan berbobot guna menjaga hubungan yang baik dengan orang lain itu berjudul: Kendalikan Lidah Anda: Yang Anda Katakan (dan Tidak Katakan) akan meningkatkan Hubungan Anda. Buku ini ditulis oleh Deborah Smith Pegues. Buku diterbitkan oleh Penerbit Gandum Mas, Malang. Tahun terbit 2009.
Penulis buku ini adalah konsultan perilaku yang memiliki sertifikat ini benar-benar mendalami dan mengerti bagaimana sebuah perkataan salah dapat menimbulkan masalah dalam hubungan pribadi maupun dalam bisnis. Makanya buku ini ditulis dalam rangka untuk menolong setiap orang untuk bisa menjinakkan perkataannya yang bisa saja sulit dikendalikan. Kemudian lidah itu dijadikan sebagai aset yang produktif untuk urusan hubungan pribadi dan bisnis tadi.
Untuk diketahui bahwa buku ini lebih kepada pembinaan kristiani sehingga di sana-sini banyak dikutip ayat-ayat Alkitab sebagai pendukung dari tulisannya tersebut. Bahkan metode yang digunakannya adalah metode seperti model renungan yang diawali oleh sebuah ayat kemudian diulas. Hanya buku ini menjadi penting dan lebih dari sekedar buku renungan karena lebih spesifik dalam pembahasan.
Tapi buku ini menjadi terstruktur ketika penulis membuat target selama 30 hari dengan 30 artikel di mana masing-masing artikel mengkhususkan kepada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan lidah. Pembahasannya cukup dalam dan praktis serta bagaimana jalan keluar dari setiap masalah dengan perkatan tersebut.
Sehingga bila buku ini benar-benar diterapkan dengan disiplin, mungkin kita bisa menjaga lidah dengan baik dan tentu tujuan akhirnya adalah bagaimana mempertahankan hubungan supaya lebih baik dengan orang lain baik dalam keluarga maupun dalam bisnis dan sosial.
Posting Komentar
0 Komentar