<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.idebuku.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.idebuku.com/2023/04/faktor-penyebab-negara-paling-bahagia.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - RSS" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/5529713767079432659/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/6355112681243904907/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz2kE8UYXeFtdJNhiGKqK0jlkYvAhPa7EE6a8TP3EyHG7dHl0wopWoAHTyJclk6iEGWYKHIsPqEuYQbXE2FrL2kwLILexCClH6LPrgTHjjPKGCHEMpFmpNNOjKp3A5AxQMn3OrqTTs6ulPqu0CcIemj3iFdMpw3ZfFi12hO0tTeH_nFsk_u-Ef7Qyn/s320/Happiness.jpg' rel='image_src'/> <meta content='Kunci Kebahagiaan Orang-orang Findlandia' name='description'/> <meta content='https://www.idebuku.com/2023/04/faktor-penyebab-negara-paling-bahagia.html' property='og:url'/> <meta content='Negara Paling Bahagia di Dunia 2022 ' property='og:title'/> <meta content='Kunci Kebahagiaan Orang-orang Findlandia' property='og:description'/> <meta content='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz2kE8UYXeFtdJNhiGKqK0jlkYvAhPa7EE6a8TP3EyHG7dHl0wopWoAHTyJclk6iEGWYKHIsPqEuYQbXE2FrL2kwLILexCClH6LPrgTHjjPKGCHEMpFmpNNOjKp3A5AxQMn3OrqTTs6ulPqu0CcIemj3iFdMpw3ZfFi12hO0tTeH_nFsk_u-Ef7Qyn/w1200-h630-p-k-no-nu/Happiness.jpg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title>Negara Paling Bahagia di Dunia 2022 - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik Negara Paling Bahagia di Dunia 2022 - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Negara Paling Bahagia di Dunia 2022


Negara paling bahagia penduduknya tahun 2022 adalah Finlandia, sedangkan negara paling tidak bahagia diduduki oleh Afganistan. Hal tersebut berdasarkan laporan tahunan yang dikeluarkan oleh PBB World Happiness Report yang bisa diakses di web mereka. 

Salah satu negara Eropa yang berada di urutan ke 6 yaitu Swedia merupakan negara yang memiliki kebahagiaan cukup tinggi. Dan dalam kesempatan ini kita akan melihat rahasia dan kunci kebahagiaan dari terwujudnya masyarakat bahagia yang terbangun dari negeri Swedia. Sementara Indonesia sendiri berada di urutan ke 84 jauh di bawah beberapa negara ASEAN lain seperti Singapore urutan 25 dan bahkan Malaysia 55 dan bahkan Thailand di urutan 60. Mungkin kita hanya bisa mengungguli Myanmar di urutan 117, serta Kamboja di 115.

Indikasi kebahagiaan dan ketidakbahagiaan yang mempengaruhi penilaian itu sendiri memang bukan tunggal penyebabnya. Tapi faktor utamanya berhubungan dengan ekonomi di negara tersebut. Untuk diketahui urutan teratas negera-negara yang penduduknya memiliki kebahagiaan yang tinggi itu kebanyakan berada di benua Eropa. Setelah Finlandia diikuti oleh Denmark, Iceland dan urutan ke 5 adalah Belanda. Yang menarik adalah negara Israel bertengger di urutan ke 4 negara paling bahagia. Setelah itu diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya.

Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kebahagiaan sebuah negara. Rupanya negara dengan memiliki kestabilan ekonomi akan mendongkrak rasa bahagia warganya. Di dalamnya tingkat pengangguran sangat rendah dan sistim kesejahteraan sosial di negara tersebut berjalan dengan baik dan hal tersebut membantu kesejahteraan warganya. Tentu saja hal tersebut didukung oleh tingkat pendidikan yang baik dan mapan dengan sistim yang dibangun sedemikian rupa sehingga negara-negara bahagia tersebut biasanya memiliki sistim pendidikan terbaik.

Kebahagiaan dengan ekonomi mapan tersebut juga memiliki berbagai fasilitas yang tidak perlu dipertanyakan lagi di mana berbagai segi kehidupan, seperti budaya, sosial, bidang kesehatan, infrastruktur yang lengkap semuanya menjadi pendukung terciptanya kebahagiaan tersebut.

Sebuah buku menarik yang sudah lama ingin dibaca oleh Redaksi idebuku.com yang khusus membahas rahasia kebahagiaan salah satu negara paling bahagia warganya tersebut adalah Swedia. Judul buku: LAGOM: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia. Penulis buku ini Lola A. Akerstrom merupakan penulis, fotografer yang banyak mendapat penghargaan dan sekaligus pembicara. Penerbit dalam edisi Indonesia digarap oleh Renebook yang sudah memasuki cetakan ke 2 tahun 2018.

Judul buku LAGOM atau dibaca Laaaw-Gem dalam bahasa Swedia ini merupakan etos yang tal terucap namun menjadi prinsip yang berlaku bagi orang Swedia dan menjadi kunci mengapa orang-orang Swedia dalam hidupnya termasuk masyarakat yang bahagia. Dalam prinsip-prinsip LAGOM yang mungkin tidak digembar-gemborkan namun menjadi kebiasaan hidup keseharian orang Swedia. Penulis yang turun langsung dalam kehidupan masyarakat Swedia menangkap prinsip-prinsip LAGOM dalam keseharian dan kebiasaan mereka.

Beberapa kebiasaan bangsa Swedia yang dikenal sebagai masyarakat bahagia itu nampak contohnya dalam perilaku harian. Penulis menangkap etos LAGOM dalam pertemuan bersama di mana dalam suasana percakapan terkadang diselingi oleh suasana diam, hening yang dikatakan cukup panjang. Namun suasana seperti itu biasa terjadi dan bukan hal aneh. Walaupun pertemuan tersebut dihadiri oleh mereka-mereka yang sudah kenal baik atau kawan yang sudah lama berinteraksi. Dan hal itu sebagai sebuah kesopanan. 

Penulis menangkap bahwa dalam pertemuan-peretemuan di antara mereka yang sudah saling mengenal dekat tersebut tidak perlu lagi merasa perlu untuk menyombongkan diri atau lebih menguasai percakapan. Sikap diam itu bisa saja juga terjadi dalam situasi di mana mereka berada di suatu tempat karena mereka merasa memang tidak perlu untuk dibicarakan. Pengalaman menarik dan dicatat dalam catatan penulis di mana dalam sebuah keterlambatan kalau memang itu terjadi dengan tanpa sengaja, maka tidak perlu untuk memberikan alasan keterlambatan tapi cukup sampaikan minta maaf karena terlambat. Dari situlah juga bisa ditangkap prinsip-prinsip LAGOM tersebut. Itu di sekitar hal-hal praktis keseharian.

Prinsip LAGOM bagi orang Swedia itu "Tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit, "pas". Tidak di tengah. Tidak rata-rata. Tidak berpuas diri. Pas. Tapi bagi penulis yang masuk ke alam LAGOM orang Swedia di mana pada akhirnya keseimbangan menjadi hal terpenting. Tentu penjelasan tulisan ini tidak sedalam dari penjelasan buku menarik mengenai kunci kebahagiaan orang Swedia tersebut. Apalagi banyak pelajaran yang bisa didapat dari LAGOM ini yaitu di dalamnya mengajarkan kesemimbangan individual, kesederhanaan, kemandirian dalam lingkup sosial, menciptakan keselarasan, seni bersabar dan menghargai waktu.

Penerapan LAGOM itu sendiri secara praktis bisa dijabarkan, jangan sombong, tidak boros, maka tidak akan kekurangan, ambillah secukupnya, jujurlah mengenai kemampuan Anda, belajar berkata, tidak!, jangan membuang-buang waktu dan 3 R yaitu Reuse, Refill, Recycle.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.