Kelola Keuanganmu dengan Bijak

Salah satu hal penting dalam literasi keuangan adalah bagaimana mengelola keuangan dengan bijak. Di dalamnya juga terdapat pengertian kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan secara efektif dan memiliki tujuan yang tepat dari pengelolan tersebut.

Tujuannya adalah bagaimana keuangan seseorang atau keluarga mencapai kestabilan sebagai akibat dari pengelolaan tersebut. Hal ini bukan masalah berapa gaji yang diperoleh atau berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan, namun lebih kepada bagaimana mengatur keuangan tersebut supaya sesuai dengan yang kita inginkan dengan pengelolaan tersebut. Sehingga kesalahan dalam mengatur keuangan bisa diminimalisir sedemikian rupa.

Ada orang mengatakan kalau kita gagal dalam mengatur keuangan, maka uanglah yang akan mengatur hidup kita. Sudah lama kita menjadikan guyonan mengenai kondidi keuangan dengan menyebut tanggal tua menjadi tanggal yang menggelisahkan dan menakutkan. Sehingga tanggal tua identik dengan bagaimana menciptakan hutang untuk menutupi kekurangan akibat datangnya tanggal tua tadi. Demikian juga ketika kita mendengar kenaikan gaji, betapa bahagianya karena dengan kenaikan gaji artinya akan ada tambahan uang yang akan diterima. Namun bila kenaikan gaji tersebut ternyata tidak memberi pengaruh dari kebiasaan sebelumnya di mana tanggal tua tetap menjadi momok, artinya ada yang keliru dengan penataan uang.

Logikanya begini, kalau sebelum kenaikan gaji, kita mengatur sedemikian rupa dan berusaha untuk mencukupkan sampai akhir bulan, atau kalaupun terjadi kekurangan dan menutupinya dengan pinjam sana dan pinjam sini. Maka kenaikan gaji setidaknya akan memberikan ruang untuk bernafas. Tapi kalau situasinya sama saja maka tentu ada yang perlu diperbaiki dalam pengaturan uang tersebut. Lalu kondisi demikian, tentu tak perlu bertanya lagi mengenai kapan berinvestasi, kapan menyimpan dana dan seterusnya.

Buku menarik yang ingin dibahas dalam edisi ini adalah mengenai bagaimana mengelola uang dengan bijak. Buku tersebut berjudul: Aturlah Uangmu Sebelum Dia Mengaturmu: Strategi Mengatur Keuangan Menuju Financial Freedom. Penulis: Maskur Anhari. Buku ini diterbitkan oleh: Notebook, Yogyakarta. Tahun terbit 2014.

Buku ini menarik sekali dengan diawali dengan ajakan kita untuk mendudukkan persoalan keuangan dengan contoh tiga tipe pemasukan dari gambaran karyawan. Pertama karyawan defisit, impas dan surplus. Sebenarnya ketika tipe karyawan tersebut akan memiliki keuangan yang cukup baik apabila ketiganya bisa melakukan pengaturan keuangan yang baik pula. Bagaimana dengan karyawan yang memiliki penghasilan defisit misalkan? Jika dikelola dengan baik, maka kondisi kuangannya akan baik.

Tapi sebaliknya bagi karyawan yang memiliki penghasilan surplus, tapi jika tidak dikelola dengan benar, maka tetap saja bisa jadi akan kekurangan. Artinya dia punya kondisi keuangan seperti yang pas-pasan. Kuncinya terletak pada prinsip sederhana ini. Bila pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan maka kondisinya akan masuk kepada defisit. Nah, bila kondisi defisit, tentu jalan keluarnya adalah dengan berhutang atau mengambil simpanan. 

Apakah karyawan surplus bisa seenaknya saja menggunakan uang tanpa ada aturan atau tanpa perlu melakukan pengaturan uang? Bisa saja merasa seperti itu. Surplus artinya penghasilannya akan berlebih sehingga ia bisa memenuhi pengeluyaran rutinnya seperti, menabung, untuk hal-hal yang sifatnya sosial, bisa membayar cicilan hutang, dan menggunakan untuk biaya hidup keseharian.

Lalu bagaimana dengan yang karyawan dengan penghasilan impas? Penghasilan yang diperolehnya sama dengan apa yang dikeluarkan. Tapi persoalannya, bila tipe karyawan ini tiba-tiba ada kebutuhan dadakan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, maka bisa-bisa kelimpungan.

Dari semua tipe karyawan di atas, sekali lagi buku ini akan memberikan wawasan bagaimana penghasilan yang diperoleh, apapun keadaan Anda sekarang, bila dikelola dengan baik, maka akan ada solusi yang baik. Sehingga buku ini sangat cocok bagi siapapun untuk mengelola keuangan dengan baik.