Kunci Kebahagiaan Hidup yang Sebenarnya
Kemarahan itu berakibat sangat menyengsarakan dan menyedihkan ketimbang dari penyebab dari kemarahan itu sendiri. Efek kemarahan sangat membahayakan dari pada apa yang menyebabkan karena marah itu. Itulah kira-kira salah satu hal penting yang diungkap dari buku yang akan kita angkat ini.
Tokoh Stoik yang cukup dikenal oleh para pecinta Stoik yaitu Marcus Aurelius sebagai seorang kaisar, Seneca sebagai seorang pejabat pemerintah di masa kaisar Nero dan yang ketiga adalah Epictetus, seorang budak. Jejak-jejak mereka dengan ajaran yang dibawa dan bisa dinikmati sampai saat dalam bentuk buku. Marcus Aurelius menghasilkan karya terkenal yang kita kenal sekarang yaitu Meditasi.
Marcus Aurelius terkenal sebagai Kaisar yang cukup berhasil mempertahankan kekaisaran Romawi yang saat itu menjadi Kerajaan yang cukup besar. Marcus dikenal cukup tekun, ulet, sabar dan luar biasa yang berhasil menghadapi berbagai hal yang menimpa pemerintahannya. Untuk diketahui bahwa dalam masa pemerintahannya cukup berhasil walaupun di masa pemerintahanya banyak peristiwa-peristiwa perang dan berbagai bencana yang harus diurusnya. Disinyalir, keberhasilan Marcus tersebut tidak lepas dari cara berpikirnya ala filsafat yaitu stoik. Pikiran-pikirannya bisa kita dapatkan dari apa yang sudah dituangkan dalam buku yang sedang akan kita bahas ini berjudul Meditasi.
Judul : Meditasi
Pengarang : Marcus Aurelius
Penerjemah : Anton Kurnia
Penerbit : Kakatua (Pustaka Klasik)
Tahun : Yogyakarta, Januari 2024
Hal penting yang dapat kita tangkap dari pikiran-pikiran Marcus Aurelius ini yaitu, yaitu fokuslah dengan apa yang ada di dalam diri kita, dan jangan terpengaruh dengan hal-hal apa terjadi di luar. Berikutnya adalah, bahwa alam dan seisinya ini sebenarnya sudah diatur oleh yang maha kuasa, sehingga terimalah apa yang sudah terjadi dan dialami oleh diri kita dan ikutilah apa yang sudah menjadi kodrat Ilahi tersebut.
Sebenarnya mengikuti apa yang menjadi pemikiran-pemikiran Marcus ini menjadikan seseorang akan mengalami ketenangan. Menurutnya, setiap kita setiap manusia memiliki apa yang menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan. Makanya, carilah apa yang menjadi tanggung jawabmu Ketika kita hidup di dunia ini. Makanya, seharusnya kita dengan serius melakukan tugas yang sudah diberikan kepada masing-masing kita untuk melakukan dengan baik. Jadi masing-masing kita sudah diberi tanggung jawab masing-masing yang bisa kita selesaikan.
Konsep
kebahagiaan yang ditawarkan oleh Marcus adalah, ditentukan bagaimana kita
berpikir tentang Bahagia itu sendiri. Kebahagiaan akan diperoleh dari apa yang
ada di dalam diri kita dan tidak ditentukan dari apa yang ada di luar kita. Makanya
kebahagiaan itu tidak akan bisa diandalkan dari apa yang ada di luar kita,
seperti harta dan semacamnya, atau kesenangan luar. Makanya nikmati kehidupan
kita dengan kebahagiaan yang datang dari dalam diri kita, pikiran kita.
Tapi bagaimana kalau kita sedang berada dalam bersoalan dan masalah yang kau anggap itu masalah datang dari luar, maka sebenarnya kesusahan yang kita mungkin alami itu sebenarnya presepsi kita yang salah dalam melihat sebuah persoalan yang kita sebut persoalan, masalah, sakit dan seterusnya. Jadi ini berhubungan sikap kita dalam menyikapi semua itu.
Bagaimana dengan arti kebenaran? Menurut Marcus, kebenaran yang kita dengan itu adalah opini, dan bukan fakta. Kebenaran yang dinyatakan oleh orang lain itu adalah sebuah prespektif, dan bukan bukan kebenaran itu sendiri. Sementara, Ketika Marcus berbicara mengenai kebaikan, maka prinsipnya, kebaikan itu bukan tataran diskusi, atau menjadi pembicaraan saja. Lalu, bagaimana melihat sebuah kebenaran itu. Kebenaran itu tak perlu diperdebatkan, tapi jadilah kita orang yang melakukan kebaikan itu sendiri.
Banyak lagi, perkataan-perkataan yang disampaikan dalam buku Meditasi karya Marcus Aurelius yang memiliki prinsip-prinsip hidup yang membawa kepada kebahagiaan dan ketenteraman dalam hidup ini. Sehingga buku ini akan menjadi penting untuk dimiliki untuk menjadi perenungan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar