Manfaat Seledri untuk Hipertensi

Seledri (apium graveolens L) memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan khususnya untuk antihipertensi karena mengandung berbagai zat penting sebagai bahan obat.

Selain digunakan untuk bumbu masakan yang sering kita nikmati, daun seledri ternyata kaya akan kandungan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Daun seledri ternyata bisa digunakan untuk melebatkan rambut, mengurangi minyak di wajah, bahkan bisa digunakan untuk menghilangkan noda pada email gigi.

Manfaat seledri lainnya adalah untuk peluruh air seni, antiseptik saluran kemih, menunrunkan asam urat, mengurangi penyakit asma dan bronkitis, dan yang paling dikenal dari tumbuhan ini adalah menurunkan tekanan darah tinggi.

Penggunaan tanaman seledri itu sendiri sebagai obat tradisional sudah ribuan tahun digunakan di berbagai belahana dunia termasuk di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari prasasti atau candi yang memberikan gambaran penggunaan daun seledri tersebut.

Tentu saja penggunaan seledri sebagai obat tensi tersebut juga diamini oleh dunia kesehatan yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai penelitian mengenai mnfaat seledri tersebut. Memang pendekatan manusia terhadap pengobatan dengan menggunakan obat herbal sudah biasa dilakukan oleh orang-orang tua kita dulu dan kemudian diturunkan kepada anak cucu turun-temurun sebagai sebuah bentuk pengobatan tradisional.

Ilmu pengetahuan kemudian mengadopsinya dengan penelitian dan menghasilkan banyak temuan mengenai seledri ini. Berbagai manfaat yang terkandung di dalam daun seledri banyak ditemukan, dan dari kandungan tersebut ditemukan bahan seledri tersebut bisa digunakan untuk pengobatan tradisional.

Dari daun, biji hingga akar seledri memliki kegunaan tersendiri yang bisa digunakan sebagai ramuan untuk pengobatan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi tesebut. Secara umum kandungan utama daun seledri mengandung minyak asiri, glukosida, apiin, manitol, dan inositol. Sementara umbi seledri mengandung asam amino  antara lain glutamin, asparagin, dan tirosin; serta manitol.

Bagaimana dengan biji seledri, ternyata di dalamnya mengandung senyawa lain yang ditemukan dalam biji seledri adalah dari golongan kumarin, yaitu bergapten, seselin, isoimperatorin, astenol, isopimpinelin, dan apigrafin. Sekarang kalau dilihat dari bagian akar, walaupun ini tidak terkumpul di bagian akar saja, melainkan di seluruh seledri termasuk akar,mengandung glikosida flavon apiin dan isoquercitrin, umbeliferon, juga mengandung inositol, asparagin, glutamin, kholin, dan linama-rose.

Inilah buku yang Redaksi idebuku.com tawarkan sebagai pengetahuan bidang kesehatan khususnya dalam penggunaan obat-obatan herbal yang sebenarnya cukup mudah ditemui di lingkungan kita.

 

Judul           : Seledri: Tanaman Aromatik Melawan Hipertensi

Penulis        : Yuli Widiyastuti, Lucie Widowati, Yul Bahar, dan Usman Siswanto

Penerbit      : LIPI Press (Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional,

Tahun         : Jakarta, April 2021

Tebal          : xiv hlm. + 138 hlm.; 14,8 × 21 cm

Buku ini tentu saja mengupas seledri dari sisi tanaman obat yang banyak ditemui dalam masyarakat kita. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan komprehensif dari latar belakang, kandungan obat di dalamnya serta hasil uji penelitian yang dilakukan oleh LIPI sendiri. Makanya informasi dalam buku ini bisa dipertanjung jawabkan keabsahannya sebagai sebuah informasi yang bisa menjadi acuan bagi masyarakat.

Komentar

Postingan Populer