Apakah Karma itu Ada?
Apakah karma itu ada? pertanyaan ini menimbulkan jawaban yang berbeda-beda bagi setiap orang sesuai dengan pengalaman, bacaan dan tangkapan pengertian soal karma ini. Karma dalam konsep spiritual tentu dipastikan ada dengan teorinya masing-masing. Tapi apakah karma itu memang ada?
Kita mengacu kepada pengertian karma itu dulu. Karma dalam ajaran spiritual berbagai agama merupakan hukum sebab akibat di mana jika melakukan sesuatu yang baik atau buruk akan ada akibat yang akan diterima di kemudian hari. Atau mudahnya, adalah apa yang kita lakukan akan menuai konsekuensi baik sekarang maupun yang akan datang.
Mari kita hubungkan dengan pola keagamaan kita di mana seringkali kita menganut sebuah agama dan keyakinan yang di dalamnya kita akan mengenal konsekuensi dengan berbagai bentuk. Kalau aku berbuat baik, pasti akan ada ganjaran yang akan diterima, sebaliknya kalau aku berbuat jahat maka akan menerima hukuman dari perbuatan jahat tersebut.
Tapi pertanyaan lanjutannya adalah, apakah dalam beragama dan meyakini hukum konsekuensi atau taruhlah, pertanyaan sederhananya, apakah karma itu ada? Banyak orang sebenarnya kurang meyakininya. Buktinya bila kita hubungkan dengan tingkat kejahatan dan korupsi di negeri ini yang cukup tinggi, maka pertanyaan menggelitik bagi kita adalah, sebenarnya masyarakat kita itu percaya dengan karma atau tidak? Kalau jawabannya percaya dengan karma, nyatanya banyak orang tidak takut dengan konsekuensinya.
Atau kita memang melihat karma itu hanya sebuah ajaran dan teori di mana kita meyakini adanya karma, namun tidak menjadi sebuah ajaran kuat mengakar dalam diri kita. Atau jawaban lainnya adalah, kita sebenarnya ragu adanya karma berlaku dalam kehidupan kita. Keraguan itu bisa saja muncul dan karena diciptakan oleh kita sendiri. Bagaimana teorinya bahwa kita menjadikan keraguan terhadap adanya karma itu sendiri?
Kalau seseorang melakukan kejahatan dan ternyata orang tersebut tidak mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya, maka terbentuk pola pikir, ternyata berbuat jahat tanpa ada akibat apa-apa. Kalau orang korupsi, dan dia bisa melenggang kangkung tanpa ada konsekuensi apapun, maka berbuat jahat itu tidak ada balasan apa-apa dari kejahatannya.
Tentu tulisan ini tidak akan menghubungkan dengan konsekuensi setelah kematian, karena hal tersebut jauh untuk dipikirkan, dan bisa saja hal tersebut tidak menjadi bagian tentang karma. Nah, sebuah buku yang masuk dalam jajaran New York Times Bestselling yang ditulis oleh Sandhguru.
Judul : Karma: Panduan Seorang Yogi untuk Menciptakan Takdir Anda
Penulis : Sadhguru
Penerbit : Javanica
Tahun : Jakarta, Cetakan II: Maret 2024
Tebal : 300 halaman
Memaknai karma oleh penulis Sadhguru ini lebih spesifik dan pengertiannya bukan berasal dari hasil analisa teks dan berbagai sumber dari berbagai kitab-kitab apapun, tapi penjelasannya lebih kepada penjelasan dari analisa kehidupan nyata. Makanya ketika berbicara mengenai topik karma, maka tidak ada hubungan antara perbuatan baik atau buruk sekarang dengan pahala dan hukuman.
Karma sebuah mekanisme di mana kita tidak akan mampu menghindari dalam kehidupan setiap orang ketika orang tersebut melakukan sebuah tindakan. Dia merupakan konsekuensi dari apa yang kita lakukan. Menariknya, istilah karma ini ternyata telah memasuki setiap kamus dan istilah ini bahkan menyelinap dalam setiap bahasa dalam kehidupan di manapun, sehingga istilah ini tetap bertahan ratusan dan bahkan ribuan tahun dimengerti oleh setiap orang.
Sederhananya untuk mengerti karma itu adalah, tindakan Anda adalah tanggung jawab Anda. Makanya karma sebenarnya bisa menjadi pengingat setiap manusia dalam hidupnya untuk bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya karena setiap yang dilakukan bukan memuai begitu saja, tapi ada konsekuensi di dalamnya. Secara positif, mengingat karma, akan menjadikan setiap orang bertindak dengan tindakan yang baik, melakukan hal-hal yang positif dalam kehidupan bersama orang lain.
Sadhguru memberikan gambaran sederhana bagaimana karma itu mengikuti setiap orang. Ibaratnya kita naik kendaraan di mana jika sebelumnya kita sebagai penumpang sebuah mobil, maka sekarang Andalah yang akan mengendalikan mobil tersebut. Jika Anda mengemudikan dengan serampangan dan sesuka hati, maka kemungkinan mengalami celaka sangat besar. Demikian juga karma hidup kita, di mana kitalah yang mengemudikan diri kita, hidup kita. Maka berhati-hatilah, karena kita akan menanggung konsekuensi setiap apa yang kita lakukan.
Makanya bisa dibilang karena satu-satunya konsep di dunia yang membahas kebingungan manusia ketika menghadapi penderitaan. Karma satu-satunya logika yang sanggup menjelaskan kesemrawutan dunia di mana kita tinggal ini. Mari kita coba telusuri bagaimana manusia sering diperhadapkan dengan berbagai pertanyaan yang begitu sulit untuk mencari jawabannya. Misalnya saja, kenapa kita terkadang menyaksikan ada orang bernasib baik dalam hidupnya, tapi ternyata hidupnya jahat, kejam bahkan kita nilai tak bermoral? Mengapa, kita menyaksikan hukum terkadang berpihak kepada mereka yang tidak adil? Di mana keberadaan Tuhan dalam berbagai pertanyaan membingungkan tersebut? Dalam hal ini karma sering kali mampu menjawab.
Jadi bacalah buku ini untuk mengetahui lebih banyak jawaban mengenai keruwetan pertanyaan manusia tentang hidup kita di dunia ini.
Komentar
Posting Komentar