Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan: Panduan Spiritual dan Praktis dari Dr. H. Kholilurrohman

Bulan Ramadhan selalu hadir dengan sejuta harapan dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Namun, tanpa persiapan yang matang—baik secara spiritual maupun praktis—banyak orang melewatkannya tanpa perubahan berarti. Buku Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan karya Dr. H. Kholilurrohman, MA hadir sebagai panduan yang membekali umat Islam dalam menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan hati, ilmu, dan amal. 

Dengan bahasa yang mudah dipahami, buku ini tidak hanya mengulas tuntunan ibadah, tetapi juga menyentuh aspek reflektif untuk menjadikan Ramadhan sebagai momen transformasi diri yang nyata. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri pesan inti buku yang sangat relevan bagi siapa pun yang ingin menjadikan Ramadhan lebih bermakna.

Dulu kala bulan suci sekolah libur selama sebulan penuh. Penerapan ini pernah dilakukan jauh sebelum negara ini berdiri ketika masa penjajahan Belanda di mana Pemerintah Hindia Belanda menerapkan libur sekolah 1 bulan penuh untuk jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah. Kebijakan ini diambil dengan alasan supaya anak-anak Muslim bisa menjalankan ibadah dengan husuk selama Ramadan. Walaupun saat itu ditengarai keputusan tersebut sebagai upaya untuk menarik simpati umat Islam dan tentu pertimbangan politik etis saat itu untuk kepentingan kolonial.

Namun tampaknya kebijakan tersebut berlanjut dan diterapkan dalam masa pemerintahan Soekarno pasca kemerdekaan Indonesia. Namun kebijakan tersebut akhirnya diubah pada masa Orde Baru  yang ketika itu Menteri Pendidikan dipegang oleh Daoed Joesoef yang kala itu menimbulkan pro kontra khususnya dianggap diskriminitif terhadap umat Muslim.

Namun, terlepas dari keputusan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo berhubungan dengan soal bulan puasa apakah libur sekolah selama 1 bulan atau apapun, tentu hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang keuntungan dan kerugiannya. Yang jelas bagi umat Muslim Ramadan merupakan bulan khusus yang dipandang suci oleh kalangan Muslim. 

Mengingat hal tersebut, sebuah buku menarik akan ditawarkan kepada pembaca berhubungan dengan Bulan Ramadan tersebut di bawah ini:


Judul        :  Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Penulis     : DR. H. Kholilurrohman, MA

Penerbit    : www.allahadatanpatempat.blogspot.com

Tebal        : 75 halaman

Kalau membaca bagian dari buku ini kita bisa menangkap mengapa libur bulan puasa atau bulan Ramadan dianggap penting, walaupun masih menjadi pertentangan bagi beberapa kalangan, karena bulan tersebut dinilai memiliki arti yang sangat besar dalam pandangan saudara-saudara kita yang Muslim. Bahkan dalam buku ini penulis buku ini menyebutkan setidaknya 3 pembagian waktu yaitu awal, pertengahan, dan akhir bulan Puasa selama sebulan tersebut yang memiliki makna masing-masing waktunya.

Pada awal puasa dijelaskan adanya rahmat yang turun kepada umat Islam, kemudian pada pertengahan puasa adanya ampunan, dan pada bagian akhir dari bulan tersebut adanya kebebasan dari api neraka. Maka tidak heran bila bulan tersebut mengandung arti yang dalam dari waktu ke waktu selama sebulan. Sehingga jika saja, menurut penulis buku ini, orang tahu akan kemuliaan Ramadan yang sebenarnya maka kalau bisa bulan tersebut bisa berjalan selama setahun penuh.

Kemudian Ramadan sehingga selayaknya dipergunakan dengan sungguh-sungguh karena keyakinan umat Islam terhadap kemuliaan bulan khusus dalam setahun ini, di mana pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Sementara setan-setan dibelenggu. Makanya, bulan tersebut menjadi bulan spesial di mana seharusnya setiap kaum Muslim benar-benar mempergunakannya, karena kita tidak tahu apakah umur kita akan sampai kepada bulan Puasa tahun berikutnya.

Buku ini menjelaskan detail praktis bagaimana mempergunakan waktu pada bulan Puasa tersebut, dari bagaimana menyambut dan menentukan awal bulan puasa dengan penjelasan juga siapa saya yang bila melaksanakan puasa serta berbagai tuntunan praktis lainnya bagaimana puasa tersebut dijalankan.

Berhubungan dengan penggunaan waktu yang semaksimal mungkin di bulan puasa tersebut dijelaskan dengan gamblang dan runtut. Apa saja yang bisa dilakukan dalam ibadah di bulan mulia tersebut. Juga disinggung mengenai satu malam yang lebih istimewa lagi di bulan Puasa tersebut yaitu malam lailatul qadr

Nah, dari penjelasan buku ini kita bisa menangkap mengapa bulan Puasa bagi kaum Muslim dianggap sebagai bulan yang paling istimewa dan hal tersebut ingin dipergunakan oleh pemerintah kepada kaum Muslim di negeri ini supaya mempergunakan dengan baik. Memberi kesempatan  seluas-luasnya pada bulan Puasa libur sekolah kepada setiap orang.

Posting Komentar untuk "Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan: Panduan Spiritual dan Praktis dari Dr. H. Kholilurrohman"