Bulan Puasa Libur Sekolah Sudah Dirapatkan dan Hasilnya
Keputusan soal bulan puasa libur sekolah sudah dirapatkan oleh lintas kementerian yaitu Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Menteri Dalam Negeri yang akan segera disampaikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.
Walaupun belum diumumkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti buru-buru mengingatkan mengenai istilah liburan. "Tidak ada istilah libur Ramadan," katanya, yang tepat adalah pembelajaran di bulan Ramadan. Sebelumnya, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa kementeriannya mempertimbangkan tiga opsi mekanisme libur Ramadan yang diusulkan dalam rapat lintas kementerian tersebut berdasarkan apa yang berkembang di masyarakat.
Opsi pertama adalah libur Ramadan itu selama bulan Ramadan sebulan penuh. Opsi kedua seperti bulan Ramadan tahun lalu yaitu saat awal dimulainya Ramadan dan di akhir Ramadan saat menjelang Idul Fitri. Opsi ketiga adalah tidak ada libur Ramadan sama sekali di mana para pelajar masuk sekolah seperti biasa dan hanya mendapatkan jatah libur di akhir pekan seperti biasa.
Jika opsi pertama di mana sekolah menjalankan libur selama sebulan penuh tentu hal ini tidak mengagetkan karena penerapan ini pernah dilakukan jauh sebelum negara ini berdiri ketika masa penjajahan Belanda di mana Pemerintah Hindia Belanda menerapkan libur sekolah 1 bulan penuh untuk jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah. Kebijakan ini diambil dengan alasan supaya anak-anak Muslim bisa menjalankan ibadah dengan husuk selama Ramadan. Walaupun saat itu ditengarai keputusan tersebut sebagai upaya untuk menarik simpati umat Islam dan tentu pertimbangan politik etis saat itu untuk kepentingan kolonial.
Namun tampaknya kebijakan tersebut berlanjut dan diterapkan dalam masa pemerintahan Soekarno pasca kemerdekaan Indonesia. Namun kebijakan tersebut akhirnya diubah pada masa Orde Baru yang ketika itu Menteri Pendidikan dipegang oleh Daoed Joesoef yang kala itu menimbulkan pro kontra khususnya dianggap diskriminitif terhadap umat Muslim.
Namun, terlepas dari keputusan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo berhubungan dengan soal bulan puasa apakah libur sekolah selama 1 bulan atau apapun, tentu hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang keuntungan dan kerugiannya. Yang jelas bagi umat Muslim Ramadan merupakan bulan khusus yang dipandang suci oleh kalangan Muslim.
Mengingat hal tersebut, sebuah buku menarik akan ditawarkan kepada pembaca berhubungan dengan Bulan Ramadan tersebut di bawah ini:
Judul : Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Penulis : DR. H. Kholilurrohman, MA
Penerbit : www.allahadatanpatempat.blogspot.com
Tebal : 75 halaman
Kalau membaca bagian dari buku ini kita bisa menangkap mengapa libur bulan puasa atau bulan Ramadan dianggap penting, walaupun masih menjadi pertentangan bagi beberapa kalangan, karena bulan tersebut dinilai memiliki arti yang sangat besar dalam pandangan saudara-saudara kita yang Muslim. Bahkan dalam buku ini penulis buku ini menyebutkan setidaknya 3 pembagian waktu yaitu awal, pertengahan, dan akhir bulan Puasa selama sebulan tersebut yang memiliki makna masing-masing waktunya.
Pada awal puasa dijelaskan adanya rahmat yang turun kepada umat Islam, kemudian pada pertengahan puasa adanya ampunan, dan pada bagian akhir dari bulan tersebut adanya kebebasan dari api neraka. Maka tidak heran bila bulan tersebut mengandung arti yang dalam dari waktu ke waktu selama sebulan. Sehingga jika saja, menurut penulis buku ini, orang tahu akan kemuliaan Ramadan yang sebenarnya maka kalau bisa bulan tersebut bisa berjalan selama setahun penuh.
Kemudian Ramadan sehingga selayaknya dipergunakan dengan sungguh-sungguh karena keyakinan umat Islam terhadap kemuliaan bulan khusus dalam setahun ini, di mana pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Sementara setan-setan dibelenggu. Makanya, bulan tersebut menjadi bulan spesial di mana seharusnya setiap kaum Muslim benar-benar mempergunakannya, karena kita tidak tahu apakah umur kita akan sampai kepada bulan Puasa tahun berikutnya.
Buku ini menjelaskan detail praktis bagaimana mempergunakan waktu pada bulan Puasa tersebut, dari bagaimana menyambut dan menentukan awal bulan puasa dengan penjelasan juga siapa saya yang bila melaksanakan puasa serta berbagai tuntunan praktis lainnya bagaimana puasa tersebut dijalankan.
Berhubungan dengan penggunaan waktu yang semaksimal mungkin di bulan puasa tersebut dijelaskan dengan gamblang dan runtut. Apa saja yang bisa dilakukan dalam ibadah di bulan mulia tersebut. Juga disinggung mengenai satu malam yang lebih istimewa lagi di bulan Puasa tersebut yaitu malam lailatul qadr.
Nah, dari penjelasan buku ini kita bisa menangkap mengapa bulan Puasa bagi kaum Muslim dianggap sebagai bulan yang paling istimewa dan hal tersebut ingin dipergunakan oleh pemerintah kepada kaum Muslim di negeri ini supaya mempergunakan dengan baik. Memberi kesempatan seluas-luasnya pada bulan Puasa libur sekolah kepada setiap orang.
Komentar
Posting Komentar