Mengerikan! Dampak Perubahan Iklim Bagi 2 Profesi ini
Dampak perubahan iklim dirasakan oleh setiap makhluk di bumi ini tanpa terkecuali, tapi sangat mengerikan bagi 2 profesi yang justru jumlahnya terbanyak di Indonesia.
Mari kita tandai bagaimana dampak pemanasan gelombang yang bisa dirasakan oleh siapapun. Suhu panas semakin terasa dirasakan pada daratan di manapun di bumi ini, dan bahkan muncul gelombang panas yang bisa berdampak bukan hanya kepada manusia, tapi juga tumbuhan. Dampak lainnya adalah kekeringan yang tentu bisa menyulitkan banyak orang khususnya mereka yang bekerja pada sektor pertanian. Kekeringan dan kekurangan air untuk mengairi tanaman bisa menjadi ancaman yang serius.
Lalu, sebaliknya, bila hujan turun intensitasnya berlebihan apalagi ditambah dengan badai hebat yang mendatangkan banjir. Tanah longsor setelah bumi melewati masa kekeringan bisa saja juga muncul di berbagai tempat.
Sementara efek lainnya adalah adanya lapisan es mencair dan menaikkan permukaan laut tentu saja imbasnya penduduk yang ada di pesisir akan terkena imbas langsung, serta mereka yang tinggal di pulau-pulau kecil. Belum lagi bila berbicara mengenai pengaruh terhadap kesehatan bagi manusia, maka akan semakin lengkap penderitaan manusia jika pemanasan global tidak dipedulikan oleh setiap kita.
Makanya sudah saatnya setiap kita peduli dengan masalah perubahan iklim dan pemanasan global karena hal tersebut bukan hanya dirasakan oleh setiap orang tanpa terkecuali tapi juga punya pengaruh besar terhadap masalah ekonomi yaitu mereka yang memiliki profesi yang bersentuhan langsung dengan alam dalam usaha dan pekerjaan mereka. Pemerintah seharusnya tidak bisa berpangku tangan dan tidak peduli dengan masalah krisis iklim ini karena hal tersebut menyangkut perekonomian rakyat dan keberlangsungan pangan di masa mendatang.
Dalam beberapa pernyataan pemerintah baik melalui Presiden Prabowo maupun beberapa menteri yang akan melakukan deforestasi yaitu usaha manusia dalam hal ini pemerintah yang akan melakukan pengurangan luas hutan secara signifikan. Tujuannya untuk kepentingan perluasan perkebunan dan penanaman sawit. Padahal tentu saja penebangan hutan salah satu penyebab terjadinya iklim global yang dalam masa panjang akan mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Makanya beberapa pihak merasa gelisah dengan rencana pemerintah yang akan melakukan deforestasi tersebut di antaranya, para aktivis lingkungan dan universitas bereaksi dengan rencana tersebut. Beberapa media asing juga mengulas rencana pemerintah karena tahu dampaknya bagi kelangsungan hidup dan penderitaan yang akan datang bagi semua makhluk di bumi ini.
Kembali kepada 2 profesi yang akan mendapatkan dampak mengerikan adalah profesi petani dan nelayan yang merupakan dua profesi mayoritas di negeri ini. Dalih untuk perluasan pembukaan lahan untuk pangan bisa saja menjadi alasan yang masuk akal, namun dengan merobohkan banyak pohon dan mempersempit luas hutan punya dampak tersendiri bagi kedua profesi tersebut.
Sebuah buku menarik yang bisa menjadi landasan bagaimana sebaiknya memberikan pengarahan kepada 2 profesi yang sebenarnya masih menjadi mayoritas penduduk Indonesia dalam menghadapi pemanasan global tersebut.
Judul : Perubahan Iklim: Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Adaptasi Petani dan Nelayan Melalui Radio
Penulis : Deni Hidayati dan Edvin Aldrian (Editor)
Penerbit : PT. Sarana Komunikasi Utama
Tahun : Bogor, tahun 2012
Tebal : xx + 294 halaman
Sebenarnya kalau dilihat dari pekerjaan dan usaha yang dilakoni oleh 2 profesi ini yaitu petani dan pelaut, hampir sangat kecil mereka berkontribusi terhadap pemanasan global ini. Tapi sebaliknya, justru dampak dari perubahan iklim itulah mereka yang sangat merasakannya. Mereka adalah korban yang bisa mempengaruhi usaha-usaha mereka untuk mempertahankan hidup dari keahliannya tersebut. Petani dan pelaut.
Dalam perjalanan waktu kedua profesi tersebut benar-benar menerima imbas dari masalah perubahan iklim. Tahun 2010 dianggap sebagai tahun mengenaskan, di mana mereka merasakan guncangan hebat dari kegiatan profesi yang mereka lakukan menyengsarakan mereka secara ekonomi. Tapi ternyata 2020 mereka juga yang merasakan imbas pemanasan global tersebut secara langsung. Karena itu, menjadi penting rasanya pihak terkait untuk memperhatikan nasib mereka bukan dengan tindakan dadakan, atau sekedar keprihatinan sesaat akan nasib mereka. Tapi perlu adanya program yang jelas dan tentu saja pihak terkait benar-benar melakukan penelitian serius untuk menolong mereka.
Buku ini berisi tentang bagaimana kegiatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama-sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang didukung oleh Indonesia Climatec Change Trust Fund (ICCTF) pada tahun 2010-2011 melalui “Public Awareness, Training and Education Program on Climate Change Issue for All Level of Societies in Mitigation and Adaptation“ telah melakukan upaya tersebut melalui program pengembangan radio, baik radio komunitas maupun radio swasta maupun komersil. Kegiatan program ini sangatlah khusus karena pengetahuan perubahan iklim beserta upaya beradaptasi dan mitigasi yang dikemas dengan berbagai acara seperti talk show, cerita sukses petani dan nelayan melalui on-air dan off-air.
Sehingga kegiatan-kegiatan lain untuk menolong 2 profesi yang mendapatkan dampak langsung dari pemanasan global terus mendapatkan edukasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan datang. Tapi lebih dari pada itu, semua pihak harus menyadari betapa pentingnya setiap kita untuk bersama-sama tampil sebagai pihak yang tidak turut serta mempercepat munculnya pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari. Semoga!
Komentar
Posting Komentar