Ketika Kekuasaan Menolak Kritik: Pelajaran Penting dari Animal Farm Karya George Orwell
Pendahuluan
Apa yang terjadi jika sebuah kekuasaan tidak pernah peduli pada kritik? Sejarah, dan sastra, menunjukkan bahwa penolakan terhadap kritik sering kali bukan tanda kekuatan, melainkan awal dari kemerosotan moral dan kemanusiaan. Salah satu karya yang paling tajam dan relevan dalam menggambarkan kondisi ini adalah Animal Farm karya George Orwell.
Meski dikemas sebagai cerita tentang binatang dan sering disalahpahami sebagai bacaan ringan, Animal Farm sejatinya adalah kritik politik mendalam tentang bagaimana kekuasaan bisa menyimpang ketika kritik dianggap sebagai gangguan, bukan peringatan.
Animal Farm: Fabel Sederhana dengan Pesan Serius
Animal Farm menceritakan sekelompok binatang yang memberontak terhadap manusia demi membangun masyarakat yang adil dan setara. Mereka sepakat pada satu prinsip utama:
“Semua binatang setara.”
Prinsip ini melambangkan cita-cita demokrasi, keadilan, dan kesetaraan. Namun, seiring waktu, kekuasaan terpusat pada segelintir pihak. Kritik dibungkam, ingatan sejarah dihapus, dan narasi kebenaran dikendalikan. Hingga akhirnya prinsip tadi berubah menjadi:
“Semua binatang setara, tetapi ada binatang yang lebih setara dari yang lain.”
Di sinilah Orwell menunjukkan bagaimana bahaya kekuasaan tanpa koreksi bekerja secara perlahan, nyaris tak disadari.
Kritik yang Dianggap Ancaman
Dalam narasi Animal Farm, kritik tidak lagi dipahami sebagai masukan, melainkan dicap sebagai:
• usaha melemahkan kekuasaan,
• pengkhianatan terhadap cita-cita bersama,
• atau ancaman stabilitas.
Pola ini sangat relevan dengan realitas kekuasaan di dunia nyata. Ketika kritik disingkirkan:
• kesalahan kecil dibiarkan menjadi besar,
• kebijakan keliru terus dijalankan,
• dan korban dianggap “konsekuensi yang tak terhindarkan”.
Padahal, kritik justru sering lahir dari kepedulian—sebuah upaya untuk mengingatkan bahwa ada yang melenceng dan perlu diperbaiki sebelum dampaknya semakin luas.
Kekuasaan yang Merasa Selalu Benar
Salah satu pesan paling kuat dari Animal Farm adalah ini:
kekuasaan yang merasa selalu benar tidak lagi membutuhkan kebenaran.
Dalam kondisi seperti itu:
• tujuan dianggap lebih penting daripada proses,
• keberhasilan simbolik menutupi penderitaan nyata,
• dan suara korban kalah oleh propaganda.
Orwell tidak sedang menyerang satu rezim tertentu saja, melainkan memberi peringatan universal:
setiap sistem kekuasaan, apa pun ideologinya, berpotensi menyimpang jika menolak kritik.
Kritik sebagai Alat Koreksi, Bukan Musuh
Artikel ini menjadi relevan karena mengingatkan kita bahwa:
• kritik bukanlah upaya menjatuhkan,
• kritik bukan tanda kebencian,
• kritik adalah mekanisme koreksi agar kekuasaan tetap berpihak pada manusia.
Dalam masyarakat sehat, kritik berfungsi seperti rem dan kompas—menahan laju yang berlebihan dan mengarahkan kembali ke tujuan awal.
Tanpa kritik, kekuasaan bisa saja tetap berjalan, tetapi berjalan menjauh dari keadilan.
Mengapa Animal Farm Tetap Penting Dibaca Hari Ini
Puluhan tahun setelah diterbitkan, Animal Farm tetap relevan karena:
• menggambarkan pola kekuasaan yang berulang,
• menyingkap bahaya propaganda dan pembungkaman,
• serta mengajak pembaca untuk waspada terhadap perubahan kecil yang berdampak besar.
Buku ini mengajarkan bahwa kejatuhan moral sebuah kekuasaan jarang terjadi secara tiba-tib, ia terjadi perlahan, ketika kritik diabaikan satu demi satu.
Penutup
Animal Farm bukan sekadar cerita tentang binatang, melainkan cermin bagi masyarakat dan penguasa. Ia mengingatkan bahwa kekuasaan yang menutup telinga terhadap kritik sedang menggali lubang bagi dirinya sendiri, dan sering kali, rakyatlah yang jatuh lebih dulu ke dalamnya.
Membaca buku ini bukan untuk mencari musuh, tetapi untuk belajar menjaga kewarasan bersama: bahwa kritik adalah tanda kepedulian, dan mendengarkannya adalah bentuk tanggung jawab moral.

Posting Komentar untuk "Ketika Kekuasaan Menolak Kritik: Pelajaran Penting dari Animal Farm Karya George Orwell"
Posting Komentar