Ulasan Buku "Anda Ingin Kaya?" – Kritikan Tajam Pdt. Dr. Erastus Sabdono terhadap Ajaran Kekayaan dalam Kekristenan
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah crazy rich menjadi populer di Indonesia, khususnya setelah kasus hukum yang melibatkan dua sosok yang dikenal luas, Doni Salmanan dan Indra Kenz. Istilah ini mengacu pada mereka yang memiliki kekayaan luar biasa — rumah mewah, mobil sport, serta gaya hidup glamor yang kerap dipamerkan ke publik.
Di tengah fenomena semacam ini, muncul sebuah buku menarik berjudul Anda Ingin Kaya? karya Pdt. Dr. Erastus Sabdono. Sekilas, tema buku ini terdengar umum, mengingat banyaknya judul serupa di pasaran, seperti Tuhan Ingin Anda Menjadi Kaya oleh Scot Anderson, Berpikir dan Menjadi Kaya oleh Napoleon Hill, hingga Awas Kaya Mendadak. Namun, ada satu hal yang membuat buku ini berbeda: sang penulis adalah seorang pendeta Kristen yang terkenal dengan kritik-kritik tajam terhadap penyimpangan ajaran kekristenan.
Buku ini bukan sekadar motivasi biasa. Pdt. Erastus mengupas secara mendalam dan kritis konsep kekayaan dalam kekristenan, menyentil ajaran-ajaran yang menekankan berkat materi sebagai pusat iman. Ia mengkritik dengan tegas doktrin kekayaan yang diajarkan oleh beberapa gereja dan pemimpin rohani, seperti Jim Bakker di Amerika Serikat, yang dianggapnya menyesatkan. Semua argumen dalam buku ini dilandasi kuat dengan rujukan Alkitab.
Anda Ingin Kaya? merupakan pengembangan dari buku terdahulunya yang berjudul Bolehkah Ingin Kaya?, yang sudah mengalami beberapa cetakan ulang. Buku ini diterbitkan oleh Rehobot Literature - Rehobot Ministry pada Juni 2012 dengan cetakan terakhir pada tahun 2016.
Mengapa Buku Ini Menantang?
Sebuah cerita menarik dari seseorang. Bagi saya pribadi, membaca buku ini bukan sekadar menambah wawasan, tetapi juga menjadi refleksi terhadap pengalaman pribadi dalam dunia pelayanan. Penulis menggambarkan realitas yang banyak dialami dalam lembaga-lembaga rohani, di mana motivasi pelayanan terkadang bergeser dari ketulusan menjadi hal-hal yang lebih duniawi.
Saya teringat pengalaman pribadi saat mengikuti sebuah diskusi di lembaga pelayanan tempat saya bergabung. Pertanyaan sederhana, "Apa alasan Anda bergabung di lembaga ini?" membuka tabir motivasi banyak orang. Jawaban-jawaban rohani seperti "karena panggilan Tuhan" atau "untuk melayani" mendominasi, tetapi tidak ada yang berani mengungkap alasan yang lebih jujur atau duniawi. Momen ini membuka mata saya bahwa bahkan dalam pelayanan, ada banyak kepentingan terselubung yang sering tidak disadari.
Penutup: Bacaan yang Menggugah untuk Siapa Saja
Buku Anda Ingin Kaya? layak menjadi bahan bacaan siapa saja yang ingin memahami kekristenan secara lebih dalam, tanpa terseret pada tren pengajaran "injil kemakmuran" yang dangkal. Buku ini bukan untuk mengadu domba antar gereja, melainkan sebagai pemantik perenungan tentang apa sebenarnya makna kekayaan dalam terang ajaran Kristus.
Melalui kritik yang tajam namun berlandaskan Alkitab, Pdt. Dr. Erastus Sabdono mengajak kita kembali kepada esensi iman Kristen — yakni mengutamakan kekayaan rohani, bukan sekadar berkat materi.
Jika Anda mencari perspektif yang berbeda dan lebih berani dalam memahami kekayaan menurut iman Kristen, buku ini layak masuk dalam daftar bacaan Anda.
Posting Komentar