Bunga Rampai Vertigo: Kisah Nyata Serangan Vertigo dan Refleksi Mendalam Tentangnya
Bagi siapa pun yang pernah mengalami serangan vertigo, pasti paham betapa mengganggunya kondisi tersebut. Tubuh seolah tak lagi bisa dikendalikan, dan dunia sekitar berubah menjadi pusaran cepat yang memaksa kita menyerah pada kondisi. Pengalaman ini terekam kuat dalam benak Redaksi, dan menjadi salah satu alasan mengapa buku Bunga Rampai Vertigo terasa begitu relevan dan menyentuh secara personal.
Serangan itu datang tiba-tiba. Awalnya seperti ada suara gasing yang dilepas di telinga, lalu dunia di sekitar mendadak berputar dengan kecepatan yang sulit dijelaskan. Saat itu, Redaksi tengah melakukan kegiatan ringan, sekadar bersih-bersih rumah untuk mengeluarkan keringat. Namun mendadak, keseimbangan tubuh hilang. Satu-satunya hal yang terpikir hanyalah mencari tempat aman untuk rebahan.
Yang mengejutkan, bukan hanya rasa pusing dan kehilangan keseimbangan, tetapi sensasi seakan hidup sedang berada di ujung tanduk. Dunia seperti dermolen pasar malam yang berputar tanpa bisa dihentikan. Mata coba dipejamkan erat-erat, berharap gejalanya berhenti, tetapi justru putaran itu semakin kencang. Rasa ingin muntah muncul, tangan mencengkeram apa pun yang bisa digenggam. Beberapa detik yang terasa seperti selamanya, sampai akhirnya sedikit demi sedikit gejala itu mereda. Namun tak berselang lama, serangan kedua datang—mengulang kembali rasa panik dan ketidakberdayaan.
Dari pengalaman nyata inilah, buku Bunga Rampai Vertigo seperti menemukan tempatnya. Buku ini bukan sekadar kumpulan kisah medis, melainkan juga potret reflektif tentang bagaimana vertigo mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam salah satu refleksi, Redaksi menyadari bahwa serangan vertigo itu mungkin dipicu oleh aktivitas sebelumnya: membaca buku hingga larut malam, melewatkan sarapan pagi, hanya minum kopi, dan langsung melakukan aktivitas fisik berat seperti bersih-bersih rumah hingga tengah hari. Kombinasi gaya hidup yang tampak biasa namun ternyata bisa menjadi pemicu utama vertigo.
Bunga Rampai Vertigo membawa kita pada pemahaman baru tentang kondisi ini—bukan hanya dari sudut pandang medis, tetapi juga psikologis dan sosial. Buku ini menyatukan berbagai kisah dan pemikiran dari mereka yang pernah bergelut dengan vertigo, menjadikannya sumber bacaan yang penting bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dalam apa itu vertigo, dan bagaimana menyikapinya secara bijak.
Itulah gambaran bagaimana pengalaman vertigo itu benar-benar tidak mengenakkan. Nah, Redaksi memiliki sebuah buku yang ditulis oleh para pakar baik itu pakar di bidang kedokteran umum maupun dokter spesialis saraf.
Judul : Bunga Rampai Vertigo
Penulis : Prof Dr. dr. Sri Utami, Sp.S(K), dr. Rusdy Ghazali Malueka, Ph.D dan dr. Abdul Gofir, Sp.S(K)
Penerbit : Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Tahun : Januari 2019 (Cetakan ketiga)
Halaman : vii + 134 halaman
Memang bila dilihat dari para penulisnya yang akademisi dan praktisi maka isinya akan bisa ditebak bila penjelasannya sangat ilmiah dan berdasarkan berbagai data yang akurat. Selain juga pemaparan berbagai jenis vertigo yang menyerang manusia dengan pendekatan yang bisa dilakukan. Makanya buku ini menjadi buku langka karena memang masih jarang buku-buku bahasan mengenai vertigo yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Makanya buku ini bisa menjadi cara untuk memudahkan khususnya para mahasiswa kedokteran dan calon dokter spesialis dalam mempelajari vertigo.
Bila Anda membaca tulisan membuka artikel ini di mana pengalaman redaksi idebuku.com dalam bentuk cerita, maka kalau membuka buku ini tentu saja jauh berbeda, karena sifatnya ilmiah tadi. Seperti pengertian vertigo dari bahasa aslinya yaitu bahasa Latin vertere, yang artinya memutar-merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan.
Walau demikian bagi orang awam seperti penelaah buku ini, tentu saja bacaan ini akan bermanfaat guna mengetahui analisa para ahli di mana orang yang pernah mengalami vertigo dari segi usia bisa menyerang siapapun. Walaupun bisa diprosen, 25% penderita berusia lebih dari 25 tahun dan 40% dialami oleh mereka yang di atas usia 40 tahun dan 30% pada populasi lebih dari 65 tahun.
Sebagai buku ilmiah tentu dalam pemaparannya juga dijelaskan berbagai jenis-jenis vertigo dan bagaimana vertigo itu berlangsung, cara-cara mengatasinya, serta bagaimana posisi yang benar ketika serangan vertigo itu datang semuanya diungkap dalam buku ini. Semoga bermanfaat, sebelum Anda memutuskan untuk membeli buku ini.
Posting Komentar