Demokrasi dan Penasaran Calon Presiden Terkuat 2024

Sebagai imbas menganut asas demokrasi Indonesia akan memasuki Pemilu 2024. Calon-calon mulai bermunculan. Beberapa survei melemparkan hasil beberapa tokoh yang digadang-gadang menjadi calon kuat presiden RI menggantikan Joko Widodo.

Tentu penasaran ingin tahu calon terkuat Presiden 2024 pada Pemilu mendatang menjadi keingintahuan banyak orang. Beberapa partai politik sudah mulai melirik atau bahkan sudah menyebut nama. Tapi tentu saja kita harus bersabar.

Kalau boleh dibilang, tahun-tahun mendatang di Indonesia akan mengadakan perhelatan besar yaitu pesta demokrasi lima tahunan tepatnya tanggal 14 Februari 2024. Bukan hanya Pemilu untuk presiden, tapi juga pemilihan Legislatif dan Bupati, Gubernur, Walikota juga akan meramaikan hajatan besar republik ini. 

Memang masyarakat lebih meramaikan calon presiden karena selain menjadi puncak pimpinan tertinggi negeri ini, tapi juga pantulan ramainya calon yang sudah dilempar ke publik menjadi perhatian banyak orang.

Sebuah buku menarik untuk disimak dalam rangka memperkaya khasanah demokrasi yang akan kita lalui berjudul: Demos Kratos = Demokrasi: Panduan Bagi Pemula. Penulis buku ini adalah Moch. Nurhasim, Mashudi Soersalim. Sementara Penerbitnya adalah The Riped Institute dan Friedrich Ebert Stiftung, Tahun terbit 2002. Sementara sebuah Kata Pengantar disampaikan oleh J. Soedjati Djiwandono.

Setelah gaung kontradiksinya untuk tahap-tahap awal mengenai apakah Pemilu akan diadakan Tahun 2024 atau perlu ditunda sudah lewat. Tapi bila sesuai dengan agenda 5 tahunan maka tentu saja 2024 itu negara ini akan cukup ramai. Berbagai tahapan pemilu akan kita saksikan. Perdebatan akan menghiasi tahapan-tahapan pemilihan umum mendatang.

Kita akan memasuki musim-musimnya kampanye yang kita bisa saksikan media electronik, cetak dan spanduk yang bertebaran di jalan-jalan dan kampanye manusia yang menggunakan berbagai nama, sepeda santai, jalan santai, pertemuan-pertemuan di ruang terbuka dan tertutup. Puncaknya untuk Pemilihan Umum tahun 2024 tentu akan semakin semarak. Dan itu merupakan salah satu agenda berjalannya demokrasi yang tumbuh cukup baik di negeri ini.

Berbicara pemilihan, entah itu pemilihan ketua RT, RW, Lurah, bupati, gubernur, sampai presiden itu tentu saja tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan demokrasi. Untuk kata ini tentulah bukan kata yang asing bagi kita, namun banyak orang juga yang mengetahui kata tersebut tapi maknanya kurang jelas, kabur dan malahan tidak tahu sama sekali. Karena bagaimanapun kata tersebut bukanlah ungkapan dari bahasa kita. 

Untuk sekedar mengutip apa yang ditulis dalam buku ini, demokrasi secara harfiahnya dapat dipahami dari asal-usulnya yaitu demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Istilah ini mengacu pada sistem pemerintahan di era Yunani yang disebut dengan domokratia. Namun secara terjemahan bebas adalah pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat. Itu secara teori.

Secara praktek, demokrasi sebenarnya bisa terjadi di dalam pemerintahan tentunya, tapi juga di dalam keomunitas lebih kecil seperti pemilihan RT dan keomunitas-komunitas kecil lainnya. Nah, buku kecil ini sangat praktis dan mudah dicerna oleh karena penjelasan dan contoh-contohnya bisa dilihat dan dialami dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin kita tidak sadar telah melakukannya.

Makanya buku ini sangat penting untuk dibaca oleh semua kalangan karena memuat secara gampang di dalam belajar berdomokrasi di negeri yang sedang belajar dan terus belaja untuk hidup berdemokrasi ini. Beberapa hal akan dijelaskan dari buku saku ini yaitu pengertian demokrasi, hubungan antara rakyat dan negara, pengertian demokrasi langsung dan tidak langsung, juga dijelaskan alat-alat demokrasi, dan mengapa kita harus memilih demokrasi serta ancaman terhadap demokrasi.