Memburu Hacker Bjorka
Simpang-siur kabar hacker Bjorka dikabarkan ditangkap menjadi tranding. Awalnya seorang pemuda yang dianggap peretas tersebut ditangkap di Cirebon. Tapi kemudian terbaru malah orang berinisial MAH ditangkap di Madiun.
Tapi sayang kabar tersebut hanya menjadi isu yang belum jelas juntrungannya. Sang ibu dari seorang pemuda di Madiun yang pekerjaannya penjual es tentu saja tidak percaya. Bagaimana tidak, jangankan berurusan dengan kejahatan meretas dan soal hacker dan semacamnya, untuk membeli seperangkat komputer dan punya jaringan internet saja tidak pernah terpikir. Soalnya untuk makan sehari-hari saja sudah sulit. Begitu kira-kira sang ibu yang menjadi buruh tani itu beragumen.
Sang Bjorka hacker Indonesia yang sedang incaran polisi itu sontak saja muncul di media Telegram dengan memberitahu bahwa pemuda yang di Madiun yang ditangkap polisi itu bukan dirinya. "Untuk orang Dark Tracker, ini adalah dosa kalian menyediakan layanan palsu,ke pemerintah Indonesia dan memberikan informasi yang salah kepada para idiot," tulisnya. Dark Tracker merupakan platform yang memberikan informasi tentang dark web yang di antaranya informasi mengenai web. Dark web atau juga disebut dark net seperti dikutip dari website nordvpn merupakan satu bagian kecil dari internet yang berisikan situs-situs web yang menyembunyikan alamat IP mereka di internet.
Namun polisi bersikeras bahwa pemuda bernama lengkap Muhammad Agung Hidayatullah (21) alias MAH tersebut diduga telah membantu hacker dengan nama Bjorka tersebut untuk membuat channel di Telegram. Bahkan menurut Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yahya dalam konferensi persnya Jumat (16/9) MAH menjadi tersangka dan diproses oleh timsus.
Sekarang kembali kepada soal hacker. Mungkin kita harus mendudukkan persoalan dengan istilah dari hacker itu sendiri. Dan sebuah buku yang sedang ada di tangan Redaksi idebuku.com ini adalah masih soal dunia hacker ini berjudul: Buku Sakti Hacker. Ditulis oleh Elvy Zam dan diterbitkan oleh Media Kita, Jakarta. Tahun terbit 2011.
Proses hacking adalah bagaimana menyusup ke dalam sistem orang lain tetapi tidak merusak atau melakukan perubahan. Hacker yaitu orang yang melakukan kegiatan hacking. Namun bila proses menyusuf ke dalam sistem orang lain itu dengan melakukan perusakan disebut dengan cracking. Sementara pelakunya disebut dengan cracker.
Supaya lebih jelas maknanya dari istilah di atas, maka berdasarkan RFC (Request for Comments) 1392 yang memberikan definisi soal hacker ini yaitu, individu yang tertarik untuk mendalami secara khusus cara kerja suatu internal sistem, komputer dan jaringan. Sedangkan cracker adalah individu yang 'memaksa' masuk ke suatu sistem secara sengaja tanpa izin dengan tujuan yang buruk.
Tentu saja buku mengenai hacker ini sejak awal mengingatkan kepada pembaca bahwa hacker itu bukanlah perusak. Dan sejak kulit muka penulis wanti-wanti supaya tidak menyalahgunakan buku ini untuk hal-hal negatif. Karena memang kalau melihat ke halaman demi halaman buku ini maka akan dijelaskan beberapa hal seperti menemukan username dan pasword administrator sebuah situs. Juga menemukan username dan pasword sebuah account Facebook, internet banking, Paypal dan seterusnya.
Sementara berbagai jenis website yang dicoba untuk dibobol dengan basis Wordpress, Facebook, Paypal, dan seterusnya. Lalu, kalau begitu, apa gunanya buku ini bagi kita? Sisi positifnya adalah bagaimana kita sebagai pemilik akun ataupun memiliki berbagai web atau blog untuk menggunakan buku ini untuk membangun sistem keamanan supaya tidak dibobol.
Tidak ada komentar