Propaganda dan Kekuatan Manipulasi Pikiran
Propaganda jarang terdengar, tapi kerja propaganda sebenarnya sering terjadi dalam masyarakat modern seperti sekarang ini. Kita mungkin mempercayai sebuah gagasan baik, bukan karena gagasan itu baik, tapi propaganda yang menggiring kita hingga berkesimpulan baik.
Bisa saja kita tidak sadar telah menjadi 'korban' dari sebuah propaganda sehingga perlu kita tahu mekanisme sebuah cara kerja propaganda untuk melindungi diri tidak terjebak dengan propaganda tersebut.
Cara kerjanya, "kita diperintah, pikiran-pikiran kita dicetak, selera-selera kita dibentuk, gagasan-gagasan kita disarankan, terutama oleh orang-orang yang tak pernah kita kenali." Tapi jangan negatif dulu dengan kata propaganda, karena sebenarnya kata tersebut tidak memiliki konotasi buruk, tapi netral. Karena bisa digunakan untuk hal positif atau sebaliknya untuk hal negatif.
Meskipun istilah 'propaganda' pertama kali muncul pada tahun 1622 ketika Paus Gregorius XV mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyebaran Protestanisme, ia merasa perlu untuk memperkenalkan konsep tersebut sebagai metode pengawasan kegiatan misionaris Gereja di dunia baru dan tempat-tempat lain. Istilah ini diciptakan dan digunakan dalam berbagai cara untuk menangkal penyebaran Protestanisme, yang kemudian menjadi sinonim dengan 'propaganda'.
Istilah ini kemudian berkembang dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk oleh negara-negara yang mengintegrasikannya sebagai bagian dari mekanisme politik mereka, dengan prinsip-prinsip propaganda sebagai fondasinya.
Propaganda dalam masyarakat modern bahkan hingga saat ini merupakan alat penting untuk membentuk gagasan dan pemikiran yang akan menentukan arah masyarakat sesuai dengan tujuan propaganda tersebut. Oleh karena itu, propaganda bersifat netral dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Propaganda tentu selain bisa digunakan dalam kerja-kerja politik yang digunakan oleh pemain politik itu sendiri, tapi juga bisa digunakan dalam dunia bisnis ketika menciptakan sebuah opini publik mengenai sebuah produk, atau gagasan atau apapun lah namanya.
Jika kita menjadi bagian dari masyarakat yang terpengaruh oleh 'propaganda', kita harus mengakui bahwa inilah realitas tentang bagaimana propaganda bekerja dan berhasil mempengaruhi pikiran kita. Bisa saja kita yang menjadi bagian dari sebuah masyarakat termakan oleh permainan manipulasi sebuah opini.
Sebuah buku dapat menjadi sangat berharga ketika membahas tentang propaganda yang ditulis oleh seorang konsultan bisnis Amerika, yang diakui secara luas sebagai pencipta kampanye inovatif di tahun 1920-an. Sebuah buku yang punya tujuan untuk menjelaskan struktur mekanisme yang mengendalikan pikiran masyarakat, dan memberitahu bagaimana mekanisme tersebut dimanipulasi oleh golongan tertentu dengan usaha untuk menciptakan persetujuan masyarakat terhadap sebuah gagasan atau komoditas.Judul : Propaganda: Manipulasi Opini Masyarakat
Penulis : Edward Bernays
Penerbit : CV Jalan Baru
Tahun : Jalan Baru Books, 2021
Tebal : xxxviii + 154 halaman
Bernays berpendapat bahwa untuk mengelola opini masyarakat, diperlukan sistem yang mengatur opini tersebut dan kemudian mengarahkan kelompok-kelompok yang terbentuk agar menciptakan sebagai sebuah pandangan umum melalui pembuatan dan kerja propaganda.
Gagasan Bernays adalah menciptakan pekerjaan di belakang layar yang tidak terlihat, mungkin dalam bentuk kelompok kecil orang yang memanfaatkan kekuatan media. Dalam konteks media teknologi komunikasi saat ini, ini juga dapat merambah ke dunia pendidikan, yang mampu membentuk opini yang tidak disadari oleh mayoritas masyarakat.
Propaganda memang tak terhindarkan dalam dunia politik dan berperan sebagai alat untuk membentuk opini yang menyebar di masyarakat. Media massa, media elektronik, dan media sosial telah menunjukkan kekuatan propaganda dalam mempengaruhi pikiran kita, sehingga kita memiliki pandangan yang serupa dengan orang lain terhadap suatu opini.
Buku ini bukan hanya membedah cara kerja propaganda dengan seluk beluknya yang bisa digunakan oleh siapapun dengan berbagai tujuan, baik tujuan positif maupun tujuan negatif untuk menciptakan dan mempengaruhi cara berpikir kita atau memanipulasi pikiran kita. Kabar baiknya adalah, justru di sinilah kita perlu tahu dan paham mengenai mekanisme propaganda agar kita tidak menjadi korbannya.
Makanya penulis buku Propaganda ini berharap pendidikan dan ide, cara kerja propaganda diketahui oleh banyak orang, supaya kita tidak mudah terlena oleh kerja propaganda. Kritis, dan selalu menanyakan sebuah gagasan dan opini, kemudian cari tahu sebanyak mungkin apa yang sedang viral hari ini. Semoga!
Komentar
Posting Komentar