Cara-cara Meminimalisir Kesalahpahaman - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Cara-cara Meminimalisir Kesalahpahaman

      Dalam sebuah komunitas entah itu komunitas dalam perusahaan atau kemonitas kecil, kesalahpahaman sering kali muncul karena memang sering dianggap lazim bahwa dalam sebuah perkumpulan yang terdiri dari berbagai macam latar belakang orang, latar belakang pendidikan, latarbelakang keluarga dan latarbelakang-latarbelakang yang lain pastilah ada gesekan yang dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman. Dan namanya kesalahpahaman itu seperti menjadi sesuatu yang normal, tapi tentu saja akibatnya sebenarnya sangat menggelisahkan siapa saja yang terlibat dengan kesalahpahaman tersebut. Padahal kesalahpahaman itu menimbulkan kerugian yang tidak kecil bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dalam konteks perusahaan, ternyata kesalahpahaman itu menghabiskan banyak waktu dan bahkan uang dari perusahaan yang bersangkutan.
 
Bagi kita yang sedang berada dalam situasi di mana suasananya sering muncul kesalahpahaman satu dengan yang lain, tentu akan menurunkan produktifitas kerja dan bahkan bisa jadi banyak hal yang tidak bisa ditangani, karena hanya sibuk menangani hal-hal yang sifatnya salah paham. Namanya salah paham, artinya kekeliruan dalam memahami, entah itu perkataan, tindakan, pikiran satu dengan yang lain. Hal lainnya adalah kesalahpahaman terjadi karena informasi tidak bisa ditangkap sehingga yang terjadi kesimpulan sendiri, menurut pikiran sendiri. Sementara orang lain ingin supaya melakukan apa yang dimaksudkan. Buku Seni Komunikasi: Membangun pengertian di Tempat Kerja mungkin bisa jadi pegangan untuk memperkaya kita dengan melakukan trik-trik dan tips bagaimana kesalah pahaman itu bisa diminimalisir.

            Daftar-daftar berikut ini bisa menjadi pertimbangan (Hal 6).
  1. Ketika pekerjaan harus diselesaikan untuk kedua dan ketiga kalinya karena terjadi kesalahpahaman
  2. Ketika kesalahpahaman bisa membuang waktu  yang berharga dan tentu saja hal tersebut membuat       pekerjaan berikutnya membutuhkan dana
  3. Kalau yang salah paham menanggapi point yang dimaksudkan dalam pertemuan penting akibatnya itu juga membuang waktu dan uang
       Nah, buku inilah bisa menjadi salah satu buku pegangan bagi kita karena buku ini ingin memberikan cara-cara bagaimana menangani kesalahpahaman itu sendiri. Karena menurut Jean E. Esposito yang menulis buku ini, dia ingin memberikan dukungan kepada pembaca  yang gelisah tadi supaya bisa merasa yakin bahwa orang lain bisa memahami maksud Anda baik itu melalui pesan tulisan yang Anda berikan kepada orang lain maupun melalui lisan yang Anda katakan kepada pihak penerima pesan tadi. Menurut penulis, jika kita mengerti cara mengurangi kesalahpahaman, maka kesuksesan maupun kegagalan komunikasi kita kita bangun sangat tergantung pada diri kita. Jadi bagaimanapun itu menjadi tanggung jawab kita.

          Buku ini sangat menarik karena untuk pertama kalinya  menunjukkan bagaimana menggunakan pemahaman mengenai etnometodologi yang dicetuskan oleh Harold Garfinkel sekitar tahun 40 itu untuk membantu orang-orang dalam suatu perusahaan untuk melajar mengenai metode-metode yang ada agar bisa memahami ide yang diungkapkan oleh lain. 

           Karena itu buku ini ditujukan kepada siapa saja yang memang ingin supaya orang lain bisa memahami apa yang menjadi maksud kita, dan sebaliknya sehingga kita akan menjadi manusia-manusia yang produkti  dan lebih menguntungkan

         Jadi, buku ini akan menolong kita dengan bantuan ilmu etnometodologi untuk kita bisa belajar metode strategi menyimak maksud pesan orang lain. Dalam hal ini Jean E. Esposito membeberkan dengan jelas apa yang menjadi akar permasalahan kesalahpahaman itu, dengan melihat konteks pembicaraan untuk bisa menangkap pengertian dari sebuah komunikasi. lalu bagaimana menggunakan strategi penggunaan bahasa yang tepat dan beberapa hal penting yang bisa Anda simak dalam buku yang bermutu ini. Anda tertarik? silahkan langsung saja ke toko-toko buku di tempat tinggal Anda.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.