Mengatasi Kesalahpahaman di Tempat Kerja: Seni Komunikasi yang Efektif

Daftar Isi
Mengatasi Kesalahpahaman di Tempat Kerja: Seni Komunikasi yang Efektif

Di dunia kerja, kita tidak bisa memilih rekan kerja seperti memilih teman. Sering kali, kita harus bekerja sama dengan orang yang menurut kita "mudah tersinggung", sulit diajak berdiskusi, atau bahkan terkesan seperti "musuh". Akibatnya, suasana kerja jadi tidak nyaman, produktivitas menurun, dan hubungan kerja pun bisa merenggang.

Padahal, bisa jadi semua itu berawal dari satu hal sederhana: kesalahpahaman.

Kesalahpahaman Bukan Hal Aneh, Tapi Bisa Merusak

Dalam buku Seni Komunikasi: Membangun Pengertian di Tempat Kerja karya Jean E. Esposito, dijelaskan bahwa kesalahpahaman adalah hal yang lazim terjadi dalam sebuah komunitas—baik itu di kantor, organisasi sosial, bahkan dalam keluarga. Perbedaan latar belakang, cara berpikir, pengalaman, dan kebiasaan bisa memicu gesekan komunikasi yang sering kali berujung pada konflik.

Namun, meski lazim, kesalahpahaman tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dalam konteks perusahaan, dampaknya tidak main-main: waktu terbuang sia-sia, pekerjaan terhambat, dan bahkan potensi kerugian finansial bisa muncul.

Mengapa Kesalahpahaman Terjadi?

Beberapa penyebab umum kesalahpahaman di tempat kerja antara lain:

  • Informasi yang tidak jelas atau disampaikan secara terburu-buru.

  • Asumsi pribadi yang keliru terhadap maksud rekan kerja.

  • Kurangnya empati dan keterampilan mendengar aktif.

  • Perbedaan gaya komunikasi, misalnya antara yang to the point dan yang lebih diplomatis.

Ketika komunikasi tidak berjalan dua arah—satu berbicara tapi yang lain tidak benar-benar mendengar—maka potensi miskomunikasi akan terus muncul.

Strategi Mengurangi Kesalahpahaman di Kantor

Esposito menawarkan beberapa pendekatan praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan kerja sehari-hari:

  1. Bangun budaya komunikasi terbuka dan jujur. Jangan takut menyampaikan pendapat, tapi tetap jaga sopan santun dan empati.

  2. Latih keterampilan mendengar aktif. Jangan hanya mendengar untuk membalas, tapi dengar untuk memahami.

  3. Klarifikasi sebelum bereaksi. Saat mendengar sesuatu yang tidak enak, tanyakan kembali maksud sebenarnya sebelum menyimpulkan.

  4. Pahami perbedaan gaya komunikasi. Beberapa orang lebih nyaman bicara lugas, sementara yang lain lebih halus. Adaptasi jadi kunci penting.

  5. Jangan abaikan konflik kecil. Segera selesaikan sebelum menjadi besar.

Komunikasi Efektif adalah Investasi

Meningkatkan kemampuan komunikasi di tempat kerja bukan hanya soal memperbaiki hubungan antar karyawan. Lebih dari itu, komunikasi yang sehat akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, meningkatkan kolaborasi tim, dan tentunya berdampak positif pada performa perusahaan secara keseluruhan.

Judul Buku   : Seni Komunikasi: Membangun pengertian di Tempat Kerja
Pengarang    : Jean E. Esposito
Penerbit       : Prestasi Pustaka Publisher
Tahun Terbit : 2005
Halaman      : xxi + 260 hlm
 
Daftar-daftar berikut ini bisa menjadi pertimbangan (Hal 6).
  1. Ketika pekerjaan harus diselesaikan untuk kedua dan ketiga kalinya karena terjadi kesalahpahaman
  2. Ketika kesalahpahaman bisa membuang waktu  yang berharga dan tentu saja hal tersebut membuat pekerjaan berikutnya membutuhkan dana
  3. Kalau yang salah paham menanggapi point yang dimaksudkan dalam pertemuan penting akibatnya itu juga membuang waktu dan uang
       Nah, buku inilah bisa menjadi salah satu buku pegangan bagi kita karena buku ini ingin memberikan cara-cara bagaimana menangani kesalahpahaman itu sendiri. Karena menurut Jean E. Esposito yang menulis buku ini, dia ingin memberikan dukungan kepada pembaca  yang gelisah tadi supaya bisa merasa yakin bahwa orang lain bisa memahami maksud Anda baik itu melalui pesan tulisan yang Anda berikan kepada orang lain maupun melalui lisan yang Anda katakan kepada pihak penerima pesan tadi. Menurut penulis, jika kita mengerti cara mengurangi kesalahpahaman, maka kesuksesan maupun kegagalan komunikasi kita kita bangun sangat tergantung pada diri kita. Jadi bagaimanapun itu menjadi tanggung jawab kita.

          Buku ini sangat menarik karena untuk pertama kalinya  menunjukkan bagaimana menggunakan pemahaman mengenai etnometodologi yang dicetuskan oleh Harold Garfinkel sekitar tahun 40 itu untuk membantu orang-orang dalam suatu perusahaan untuk melajar mengenai metode-metode yang ada agar bisa memahami ide yang diungkapkan oleh lain. 

           Karena itu buku ini ditujukan kepada siapa saja yang memang ingin supaya orang lain bisa memahami apa yang menjadi maksud kita, dan sebaliknya sehingga kita akan menjadi manusia-manusia yang produkti  dan lebih menguntungkan

         Jadi, buku ini akan menolong kita dengan bantuan ilmu etnometodologi untuk kita bisa belajar metode strategi menyimak maksud pesan orang lain. Dalam hal ini Jean E. Esposito membeberkan dengan jelas apa yang menjadi akar permasalahan kesalahpahaman itu, dengan melihat konteks pembicaraan untuk bisa menangkap pengertian dari sebuah komunikasi. lalu bagaimana menggunakan strategi penggunaan bahasa yang tepat dan beberapa hal penting yang bisa Anda simak dalam buku yang bermutu ini. Anda tertarik? silahkan langsung saja ke toko-toko buku di tempat tinggal Anda.

Kesimpulan:

Kesalahpahaman di tempat kerja memang hal yang wajar, tapi bukan berarti harus dibiarkan. Dengan memahami pentingnya komunikasi yang efektif, seperti yang dijelaskan Jean E. Esposito dalam bukunya, kita bisa membangun lingkungan kerja yang lebih sehat, nyaman, dan produktif. Mulailah dari langkah kecil: dengarkan lebih dalam, dan sampaikan maksud dengan jelas.

Buku serupa Anda bisa klik Di Sini


Posting Komentar