<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.idebuku.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.idebuku.com/2020/08/30-tahun-lalu-belum-tentu-buku-ini.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - RSS" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/5529713767079432659/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/6784802504160612229/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://1.bp.blogspot.com/-w7UsSQHyaNo/X0ZFq-wQPoI/AAAAAAAACFQ/uPD7oov21usrr5KdQgvBQaU-Ir2lLq1LACLcBGAsYHQ/s640/WhatsApp%2BImage%2B2020-08-26%2Bat%2B6.18.57%2BPM.jpeg' rel='image_src'/> <meta content='https://www.idebuku.com/2020/08/30-tahun-lalu-belum-tentu-buku-ini.html' property='og:url'/> <meta content='30 Tahun Lalu Belum Tentu Buku Ini Boleh Terbit' property='og:title'/> <meta content='Mencari Makna Hidup Lewat Buku Best Seller' property='og:description'/> <meta content='https://1.bp.blogspot.com/-w7UsSQHyaNo/X0ZFq-wQPoI/AAAAAAAACFQ/uPD7oov21usrr5KdQgvBQaU-Ir2lLq1LACLcBGAsYHQ/w1200-h630-p-k-no-nu/WhatsApp%2BImage%2B2020-08-26%2Bat%2B6.18.57%2BPM.jpeg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title>30 Tahun Lalu Belum Tentu Buku Ini Boleh Terbit - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik 30 Tahun Lalu Belum Tentu Buku Ini Boleh Terbit - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik

30 Tahun Lalu Belum Tentu Buku Ini Boleh Terbit

 

Kita patut bersyukur di era kebebasan yang bisa dihirup saat ini dengan mudah kita saksikan. Alam demokrasi memang memberi ruang-ruang yang dahulunya sangat tertutup kini semuanya menjadi terbuka. Walaupun tidak semua orang bisa siap menerima keterbukaan itu sendiri. Bagi yang lahir di bawah tahun 90an tentu sering mendengar pelarangan buku atau pencekalan media termasuk buku. Deretan buku-buku yang mengalami jaman 'tidak enak' itu di antaranya Wawancara Imajiner dengan Bung Karno, oleh Christianto Wibisono, Di Bawah Lentera Merah oleh Soe Hok Gie, Tetralogi Pulau Buru oleh Pramoedya Ananta Toer, Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965 - 1967 oleh Peter Dale Scott, Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik oleh Harry A Poeze dan deretan buku-buku yang mendapat pencekalan dari pemerintah di jaman itu. Memang kebanyakan buku-buku yang baru disebutkan tadi berhubungan dengan politik yang mungkin dianggap mengganggu ketenangan pihak penguasa. Nah, andaikan buku yang ingin saya perkenalkan ini diterbitkan kala 'jaman tidak enak' itu berjudul GOD THE FAILED HYPOTHESIS? apakah termasuk katagori buku yang aman? Belum tentu. Kenapa? 

Karena buku karangan Victor J. Stenger ini walaupun tidak akan mengusik penguasa atau tidak berhubungan dengan masalah politik, tapi kalau dilihat dari isinya bisa sedikit mengganggu cara berpikir sebagian orang yang kurang dewasa dalam menerima perbedaan cara berpikir. Bagaimana tidak buku yang ditulis oleh profesor emeritus bidang fisika dan astronomi Universitas Hawaii dan profesor filosofi di Universitas Colorado, Amerika Serikat ini dengan berani mempertanyakan pembuktian adanya Tuhan melalui pengetahuan. Stenger seakan-akan menggugat bahwa semua argumen mengenai adanya Tuhan yang dijelaskan oleh teolog dan filosof tidak bisa dibuktikan dengan pendekatan sains.

Pembuktian-pembuktian yang sudah tersusun rapi yang diungkapkan oleh mereka yang percaya adanya penciptaan seakan-akan dipertanyakan kembali dengan berusaha menjawab atau malah menyangkalnya dengan argumen ilmiah. Contohnya saja, keberadaan alam yang begitu rapi tersusun, dan alam semesta yang ada ini merupakan ciptaan Tuhan yang tidak bisa dibantah selama ini. Namun Stenger ingin mematahkan semua itu dengan berbagai argumen sains yang ia kuasai. 

Dalam tulisan di buku ini ia mengungkapkan juga bagaimana Charles Darwin yang ingin menjadi pendeta dengan masuk ke Universitas Cambridge tahun 1827 pada awalnya begitu terpesona dengan gagasan William Pelley mengenai keberadaan Sang Perancang Agung alam semesta, sehingga Darwin bisa menuliskan dengan lengkap risalah yang disampaikan oleh Pelley pendahulunya tersebut. Ia menulis risalah pada tahun 1794 berjudul A View of the Evidences of Christianity dan Natural Theology. Namun di kemudian hari Darwinlah yang menyangkal gagasan William Pelley tersebut dengan menyampaikan gagasan adanya proses evolusi yang ia tulis dalam karya besarnya The Origin of Species. Bagi Stenger, Charles Darwin adalah kisah seorang ilmuwan yang setia mengikuti ke manapun bukti-bukti obyektif menuntunnya dan menerima apapun konsekuensinya (hal. 47).

Tentu saja Victor J. Strenger banyak argumen yang dikemukakan oleh para pembela penciptaan khususnya yang berbasis agama samawi, Yahudi, Kristen dan Islam dikondisikan berlawanan dengan sains. Dan dikesankan bahwa mereka yang membela adanya penciptaan di mana hal tersebut diyakini adanya Tuhan tidak memiliki kekuatan untuk membuktikan. Kalaupun mereka berusaha untuk menyampaikan pembuktian-pembuktian tapi sains seperti sudah menjawab.

Jadi Stenger dalam buku ini seperti ingin mengadu dua kubu di mana dirinya berada di kubu sains yang tidak mempercayai adanya penciptaan atau tidak mengakui sang pencita, dengan mereka yang begitu antusias untuk membuktikan bahwa alam ini tidak ada tanpa ada Sang Creator. Perselisihan ini tentunya akan masih panjang, semoga kita juga menjadi orang yang turut memikirkan kebenaran yang akan kita tuju bersama.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.