Komunikasi Mengena: Cara Efektif Mencegah Miskomunikasi dalam Hubungan Sehari-hari
Mengapa Komunikasi Sering Meleset? Pelajaran dari Buku “Komunikasi Mengena”
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi adalah jembatan utama antar manusia. Namun sering kali, komunikasi itu sendiri menjadi sumber konflik. Gagalnya komunikasi atau miskomunikasi adalah situasi di mana pesan yang disampaikan tidak diterima sesuai maksud awal. Baik secara verbal maupun nonverbal, komunikasi memiliki tantangan tersendiri.
Komunikasi verbal adalah komunikasi langsung lewat kata-kata yang diucapkan, seperti saat kita berbicara dengan orang tua atau pasangan. Sedangkan komunikasi nonverbal mencakup penggunaan media seperti WhatsApp, SMS, atau bahkan ekspresi tubuh.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu tantangan utama dalam komunikasi adalah keberadaan noise, yakni gangguan atau hambatan yang membuat pesan tidak sampai secara utuh ke penerima.
Sebagai contoh, ketika kita sedang menyetir mobil dan jalanan macet oleh keramaian pasar, kita membunyikan klakson sebagai bentuk komunikasi. Namun, maksud dari bunyi klakson itu bisa ditafsirkan berbeda oleh orang lain. Di sinilah komunikasi bisa menjadi ambigu dan berujung pada konflik.
Studi Kasus: Komunikasi yang Melenceng
Buku Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektivitas Komunikasi antar Pribadi karya A.G. Lunandi mengulas berbagai bentuk komunikasi yang sering kita lakukan dalam keseharian, serta bagaimana menjadikannya lebih efektif dan tepat sasaran.
Contoh dialog antara pasangan suami istri, Dudung dan Nunung, dalam buku ini memperlihatkan betapa komunikasi yang tidak efektif bisa memperbesar konflik:
Nunung: Ke mana saja kau? Gini hari baru pulang.
Dudung: Jangan monyong gitu dong. Aku juga kesal, motor sialan itu…
Dialog ini menunjukkan bagaimana emosi, prasangka, dan pemilihan kata yang tidak tepat bisa merusak niat awal dalam berkomunikasi.
Mengapa Buku Ini Relevan?
Diterbitkan oleh Penerbit Kanisius pada tahun 1995, buku ini tetap relevan hingga kini karena menyajikan pendekatan praktis, bukan sekadar teori. Lunandi menekankan pentingnya komunikasi antarpribadi yang bisa diterapkan dalam berbagai konteks:
-
Suami dan istri
-
Orang tua dan anak
-
Atasan dan bawahan
-
Rekan kerja, teman, hingga tetangga
Melalui latihan-latihan sederhana dan penjelasan yang mudah dipahami, buku ini membantu pembaca untuk membentuk komunikasi yang mengena dan menghindari miskomunikasi yang kerap memicu konflik.
Penutup: Membangun Komunikasi yang Mempengaruhi dan Menghubungkan
Dalam dunia yang serba cepat ini, belajar berkomunikasi dengan tepat menjadi kunci keberhasilan dalam hubungan pribadi maupun profesional. Buku Komunikasi Mengena membantu kita untuk memahami bahwa komunikasi bukan hanya soal berbicara, tapi soal menyampaikan dan menerima pesan dengan jelas.
Dengan memahami isi buku ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan mencegah konflik yang tidak perlu.
Buku lain tentang komunikasi.
Posting Komentar