<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.idebuku.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.idebuku.com/2022/07/cara-menghentikan-suhu-panas-bumi-dan.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - RSS" href="https://www.idebuku.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/5529713767079432659/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik - Atom" href="https://www.idebuku.com/feeds/498255842515530603/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ4Gx81tnnrzQdFqvIJh7OrJTzoMH0jDn77VAzhLw18uzOWb7IwITwxxZKzIsFLpnsnpawS61dE1bGtJc63NcciRJeWjI95eJzoyEOaYIM0HG8CzaaZV77BQRr3QRDKeFMKrNwJiZz4sLapUglJDsdfdG4qTPIzH-ql_a7nbOLtvNGD3bPTKbqGHxw/s320/2094700242_cec34166a8_z.jpg' rel='image_src'/> <meta content='Ayo Kita Berpartisipasi Meminimalisir Kerusakan Bumi Kita' name='description'/> <meta content='https://www.idebuku.com/2022/07/cara-menghentikan-suhu-panas-bumi-dan.html' property='og:url'/> <meta content='Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekonomi' property='og:title'/> <meta content='Ayo Kita Berpartisipasi Meminimalisir Kerusakan Bumi Kita' property='og:description'/> <meta content='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ4Gx81tnnrzQdFqvIJh7OrJTzoMH0jDn77VAzhLw18uzOWb7IwITwxxZKzIsFLpnsnpawS61dE1bGtJc63NcciRJeWjI95eJzoyEOaYIM0HG8CzaaZV77BQRr3QRDKeFMKrNwJiZz4sLapUglJDsdfdG4qTPIzH-ql_a7nbOLtvNGD3bPTKbqGHxw/w1200-h630-p-k-no-nu/2094700242_cec34166a8_z.jpg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title>Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekonomi - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekonomi - Berbagi Ide dari Buku untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekonomi


Perubahan iklim menjadi isu penting yang dilempar Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Dampaknya bisa mengerikan termasuk kepada ekonomi Indonesia? Mengapa? Karena banyak bidang dalam hal ekonomi yang akan terganggu.

Pada 2 Mei lalu yang diperingati sebagai Hari Tuna Sedunia para ahli mengingatkan pengaruh dari perubahan iklim terhadap keberadaan ikan Tuna karena ikan tuna akan melakukan migrasi ke tempat lain untuk menyesuaikan diri seperti yang disampaikan oleh Dr. Transform Aqorau, Wakil Rektor Universitas Nasional Kepuyalauan Solomon (SINU) seperti yang dilansir oleh media Solomon Star News.

Sebenarnya ada 4 hal yang perlu diwaspadai mengenai ancaman global yang mempengaruhi perekonomian dunia yaitu teknologi digital, perubahan dari peraturan ekonomi, demografi serta perubahan iklim. Tapi bagaimana hubungan antara ancaman global dalam soal ekonomi dengan perubahan iklim? 

Menurut Sri Mulyani, dampak perubahan iklim tersebut ditandai dengan banyaknya negara yang mengalami kekeringan yang tidak ada negara lain yang membantu. Sri Mulyani mencontohkan India mengalami suhu panas mencapai 41 derajat celsius, begitu juga di beberapa negara di Eropa. 

Suhu panas bumi mencapai 40an derajat celsius di beberapa belahan benua Eropa menimbulkan bencana. Kebakaran hutan dan tewasnya ratusan orang menjadi korban. Itulah salah satu dampak dari pemanasan global (global warming) dan krisis iklim (climate crisis).Tentu saja dampak secara ekonomi mudah ditebak yaitu gagalnya panen karena kekeringan yang melanda tersebut.

Gelombang Panas Semakin Menggila

Dampak lainnya, rasa gerah karena suhu panas tak terhindarkan. Naiknya permukaan air laut sehingga menutupi sebagian daratan, melelehnya gumpalan es di kutub dan seterusnya menjadi pertanda bahwa akibat pemanasan global dan krisis iklim itu nyata. Buku gratis bisa didapatkan untuk menambah pengetahuan tentang hal ini

Walau berita mengenai dampak pemanasan global dan krisis iklim tersebut selama ini mendapat porsi sedikit di media-media kita, tapi berbagai kejadian tersebut seharusnya menjadi peringatan keras bagi kita sebagai bagian dari penduduk bumi untuk cerdas bertindak. Jangan sampai wilayah-wilayah di mana sekarang ini kita berpijak akan mendapat giliran bencana itu untuk kita terima.

Tapi jangan salah kitapun sudah mendapatkan efek dari itu semua. Mau bukti, lihat saja beberapa daerah yang berada di pinggiran pantai di beberapa lokasi di Pulau Jawa ini sudah merasakannya. Beberapa wilayah yang dulunya merupakan area perumahan penduduk dan perkebunan kini sudah tertutupi oleh air laut. Apakah kita menunggu tanah yang kita tempati ini menjadi tenggelam?

Beberapa pihak memang kurang mendapat perhatian mengenai teori-teori mengenai pemanasan global dan krisis iklim tersebut, sehingga kurang mendapat respon. Gairah untuk ingin tahu mengenai kerusakan bumi ini seperti tidak ada. Padahal yang perlu kita sadari adalah, bagaimana dengan anak cucu kita nanti ketika pemanasan global dan krisis iklim ini semakin parah? Apakah kita berpatokan, "pokoknya pada jamanku dampaknya tidak menimpa aku." Padahal mereka anak cucu kita itu yang akan menerima akibat dari ketidakpudulian kita kini.

Karena kerusakan itu sudah dimulai saat ini. Dan bila kita tidak berbuat apa-apa dan membiarkan kerusakan bumi ini akan terus berlanjut maka tentu saja kesengsaraan generasi berikutnya akan semakin parah. Oleh karena itu buku yang akan diperkenalkan kepada pembaca adalah sebuah buku yang cukup menarik untuk melihat secara konprehensip mengenai global warming dan climate crisis ini. Karena dengan mengetahui setidaknya kita menyadari sikap apa yang harus diperbuat untuk setidaknya mengerem kerusakan yang lebih parah di masa mendatang.

Judul buku yang merupakan kumpulan dari berbagai informasi mengenai pemanasan global dan dampaknya ini menjadi buku yang mudah dipahami oleh karena selain bersifat informatif tapi juga disampaikan dengan bahasa yang mudah dingerti. Judul buku: Global Warming: Mengancam Kesalamatan Planet Bumi Ini. Buku ini bisa dibaca dan didownload GRATIS.Anda bisa mendapatkan di Download Buku Gratis

Mari kita mengulas sepintas buku penting ini. Kalau kita melihat gejala-gejala yang kita terima dari berbagai peristiwa bencana alam seperti yag sudah disinggung di atas maka pemanasan global itu bukan hanya sebuah narasi tanpa bukti. Sehingga PBB merasa perlu turun tangan dengan membentuk kelompok peneliti bernama International Panel on Climate Chance (IPCC). Di dalamnya ribuan peneliti dan ahli  terbaik untuk mendiskusikan berbagai penemuan dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global tersebut.

Penemuan-penemuan penyebab terjadinya pemanasan global adalah manusia sendiri dengan perilaku yang ditimbulkan yaitu gas-gas rumah kaca. Untuk sekedar diketahui bahwa istilah gas rumah kaca karena sistim kerja gas tersebut di atmosfir  bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalam rumah kaca agar suhu di dalamnya tetap hangat. Sehingga tanaman di dalamnya akan tumbuh dengan baik karena mendapat panas matahari yang cukup. Hal ini secara teoritis dan praktis akan dijelaskan lebih detail dalam buku ini pada halaman 6. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik moderen, peternakan dan pembangkit tenaga listrik.

Kita Patut Berterima Kasih Kepada Kaum Vegetarian Karena Ini

Apa yang ditimbulkan oleh pemanasan global tersebut. Ancamanannya adalah bagi kehidupanumat manusia yang mendiami planet bumi ini. Hal tersebut bisa dilihat dari dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global tadi yaitu, 

  • mencairnya es di kutup utara dan selatan. 
  • Meningkatnya permukaan laut. 
  • Perubahan iklim yang semakin ekstrim. 
  • Munculnya gelombang panas yang semakin mengganas. 
  • Habisnya gletser sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan manusia. 
  • Akan semakin menakutkan terjadinya global warming ini adalah mencairnya methane hydrates, yaitu metana beku yang tersimpan dalan bentuk es yang jumlahnya mencapai 3000 kali dari metana yang sekarang ini ada di atmosfir. 

Bagaimana Kita Menyikapinya? Membiarkannya jelas akan menjadi sikap bunuh diri setidak-tidaknya untuk makhluk yang mendiami bumi ini. Solusinya adalah kita bisa menghentikan proses kerusakan yang ditimbulkan oleh pemanasa global ini. Apa itu, kemauan untuk berubah dari sikap-sikap egois di mana kita bisa menghentikan perilaku yang menyebabkan terjadinya kerusakan alam.

Beberapa yang disebutkan dalam buku ini sebenarnya bisa kita lakukan asalkan ada kemauan. Dan ingat bahwa apa yang disebutkan berikut ini memiliki penjelasan tersendiri dari buku ini. 

  1. Berhenti atau kurangilah makan daging
  2. Batasilah emisi karbon dioksida
  3. Tanamlah lebih banyak pohon
  4. Daur ulang apa yang kita gunakan dan gunakan ulang
  5. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.