Buku Ajaran Stoik Guna Mencapai Kebahagiaan


Apa dan bagaimana ajaran Stoik dalam mencapai kebahagiaan mereka? Prinsip yang bisa dirangkum untuk mengerti tentang stoik adalah, tenang menerima yang tak bisa kita ubah, berani mengubah yang bisa kita ubah, dan bijak untuk membedakan keduanya.

Stoikisme merupakan filosofi kuno yang perkembangannya cukup pesat sejak didirikan oleh Zeno di Athena, Yunani pada abad ketiga sebelum Masehi. Stoikisme dari kata stoa yang artinya teras, karena di teras itulah pertama kali Zeno mengajar murid-muridnya. Menariknya, filsafat Stoa ini punya penekanan bahwa kebajikan, dalam hal ini punya empat kebajikan dasar yaitu, kendali diri, keberanian, keadilan dan kebijakan, adalah kebahagiaan. Menurut stoikisme, kita tidak bisa mengendalikan apapun yang ada di luar kita.

Filsafat stoa ini memang filsafat praktis yang berhubungan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Makanya, pertanyaan-pertanyaan penting yang menjadi perenungan keseharian misalnya, "Apakah cara terbaik untuk menjalani hidup?" Atau juga kita bisa menanyakan, "Apa yang dapat kulakukan terhadap rasa amarahku?" Demikian juga ketika kita hidup dalam masyarakat, hidup bersama dengan orang lain, pertanyaan muncul untuk direnungkan, "Apa kewajibanku terhadap sesama manusia?"

Semua pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan di atas bukanlah pertanyaan-pertanyaan yang berada di angan-angan semata, tapi pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan-pertanyaan harian yang diajarkan oleh para pengajar Stoik yang cukup terkenal, yaitu Marcus Areulius, Seneca dan Epictetus.

Berikut merupakan buku menarik yang ingin diperkenalkan kepada pembaca budiman yang membahas secara khusus pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Stoik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.


Judul        : Setiap Hari Stoik: 366 Renungan untuk Menjalani Kehidupan (The Daily Stoic)

Penulis     : Ryan Holiday dan Stephen Hanselman

Penerbit    : Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tahun       : Cetakan keempat Februari 2024

Tebal         : 484 halaman

Membaca buku ini selain kita akan diperkaya oleh pemikiran filsafat Stoik dengan tema-tema khusus yang diambil dari karya-karya mereka, tapi juga buku ini mengajarkan semangat disiplin untuk memberi waktu merenungkan tentang diri sendiri. Seperti judul bukunya yang diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Penerbit Gramedia, di mana kita bisa mendisiplin diri merenungkan satu tema harian selama setahun.

Pembagiannya adalah, pada bagian I yang bisa dimulai dari awal tahun bila kita mau mengambil momen tahunan yaitu dari Januari - April dengan topik Disiplin dalam Presepsi. Di dalamnya kita akan bertemu dengan topik Kejernihaa pada Januari, Hasrat dan emosi pada Februari, Kesadaran untuk Maret dan Pikiran yang Tak Terbatas untuk bulan April. Bahasan-bahasan lainnya bada bagian berikutnya hingga bulan Desember dengan tema-tema yang sangat menarik..

Jadi buku ini bukanlah buku yang diperuntukkan untuk dihabiskan dalam seminggu, tapi untuk diselesaikan dalam setahun. Begitu juga, setiap bacaan per harinya bukan hanya dibaca untuk dimengerti, tapi lebih dari itu, yaitu bagaimana setiap bacaannya itu direfleksikan dengan kehidupan sehari-hari. Artinya setiap hari butuh waktu untuk merenungkan lebih dalam setiap tema yang tertulis di hari sesuai tanggalnya tersebut.

Kalau kita bisa menyelesaikan (khatam) buku ini dengan mendisiplin diri setiap hari mengambil satu tema untuk direnungkan, maka kita akan diperkaya dan mengerti apa itu hidup menurut Stoik. Makanya, buku ini cukup bagus untuk dimiliki dan layak untuk dibaca. Karena di dalamnya kaya akan makna dan prinsip-prinsip hidup yang akan membahagiakan.

Posting Komentar

0 Komentar