Ulasan Buku The State of the Forest Indonesia: Kondisi Hutan Kita dan Masa Depannya
The State of the Forest Indonesia: Potret Jujur Kondisi Hutan Kita
Buku The State of the Forest Indonesia adalah salah satu laporan paling komprehensif mengenai kondisi hutan Indonesia. Disusun oleh Forest Watch Indonesia (FWI) bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) dan Global Forest Watch (GFW), buku ini menyajikan gambaran yang jernih tentang kenyataan ekologi yang jarang dibahas secara mendalam di ruang publik.
Dalam konteks peringatan Hari Pohon Sedunia 21 November dan meningkatnya kesadaran lingkungan, buku ini menjadi rujukan penting untuk memahami bagaimana nasib hutan Indonesia hari ini dan ke mana arah masa depannya.
Indonesia Dulu Negara Kaya Hutan—Apakah Kita Mengulang Jejak Thailand dan Filipina?
Salah satu pertanyaan penting yang muncul ketika membaca buku ini adalah:
Apakah Indonesia akan menjadi negara miskin hutan seperti Thailand dan Filipina?
Beberapa dekade lalu, kedua negara tersebut memiliki hutan tropis yang luas. Namun karena alih fungsi lahan, eksploitasi besar-besaran, dan lemahnya tata kelola, kini mereka kehilangan sebagian besar hutan primernya.
Buku ini menekankan bahwa Indonesia sangat berpotensi mengalami hal serupa bila pola pembangunan tidak segera beralih menuju model yang lebih berkelanjutan.
Isi Utama Buku The State of the Forest Indonesia
1. Tren Deforestasi Indonesia
Buku ini memaparkan data kehilangan hutan yang signifikan di berbagai wilayah, antara lain:
-
Sumatra, terutama Riau dan Jambi
-
Kalimantan, terutama Kalimantan Timur dan Barat
-
Sulawesi bagian tengah
-
Papua—yang dulunya relatif aman, kini mulai terdampak
Data yang disajikan FWI dan WRI menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan laju deforestasi tercepat di dunia.
2. Penyebab Utama Kerusakan Hutan
Buku ini menjelaskan penyebab deforestasi secara mendalam, di antaranya:
-
Ekspansi perkebunan kelapa sawit
-
Konsesi kayu
-
Pertambangan
-
Pembangunan infrastruktur
-
Perambahan lahan untuk pertanian rakyat
-
Kebakaran hutan dan lahan
Yang menarik, buku ini tidak sekadar menyalahkan satu aktor, tetapi menggambarkan interaksi kompleks antara kebijakan, ekonomi, dan konflik tanah.
3. Dampak Sosial, Ekologis, dan Masa Depan
Kerusakan hutan tidak hanya berdampak pada hilangnya pohon. Buku ini membahas berbagai dampak serius:
-
meningkatnya banjir dan longsor,
-
hilangnya habitat satwa endemik,
-
konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat adat,
-
penurunan kualitas hidup masyarakat lokal,
-
dan krisis ekologis jangka panjang.
Buku ini memberikan beberapa kisah lapangan yang memperkuat gambaran buruk tersebut.
4. Pemerintah: Ada Perbaikan, Tapi Belum Cukup
Buku ini menilai bahwa pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mengambil sejumlah langkah, termasuk:
-
moratorium izin hutan primer dan lahan gambut,
-
restorasi gambut,
-
sistem perizinan yang lebih transparan,
-
serta penguatan pengawasan.
Namun tantangannya masih besar:
-
penegakan hukum lemah,
-
tumpang tindih izin,
-
tekanan industri ekstraktif,
-
dan ketidakpastian tata kelola lahan.
Artinya, tanpa pembenahan serius, laju deforestasi tidak akan berhenti.
Mengapa Buku Ini Penting Dibaca?
Menurut buku ini, Indonesia kini berada di titik kritis. Jika tidak diubah, laju deforestasi akan menggerus masa depan ekologis negeri ini. Dan jika kita merasakan bahwa pohon-pohon di masa kecil sudah jauh berkurang hari ini, buku ini menjelaskan mengapa itu terjadi—dengan data, narasi, dan analisis yang mendalam.
Buku ini penting bagi:
-
akademisi,
-
aktivis lingkungan,
-
pembuat kebijakan,
-
komunitas gereja dan pendidikan,
hingga masyarakat umum yang ingin memahami kondisi hutan Indonesia secara objektif.
Kesimpulan: Hutan adalah Masa Depan Indonesia
The State of the Forest Indonesia memberikan pesan yang jelas:
hutan adalah fondasi kehidupan dan masa depan Indonesia.
Jika pohon-pohon terus hilang, kita bukan hanya kehilangan paru-paru dunia, tetapi juga kehilangan ruang hidup sehat bagi generasi mendatang. Buku ini menjadi alarm penting agar kita tidak mengulangi jejak negara-negara Asia Tenggara lain yang dulu kaya hutan, tetapi kini miskin tutupan hijau.
Hari Pohon Sedunia seharusnya menjadi momentum untuk mengingatkan diri bahwa menjaga hutan adalah menjaga masa depan bangsa.

Posting Komentar untuk "Ulasan Buku The State of the Forest Indonesia: Kondisi Hutan Kita dan Masa Depannya"
Posting Komentar