Kisah poligami manusia laki-laki selalu muncul. Tak pandang agama atau suku. Bahkan dengan menggunakan keyakinan yang diajarkan untuk melakukan praktek tersebut terus berlangsung. Kisah yang diceritakan buku ini merupakan kisah nyata oleh mereka yang melakukannya. Istri ke 19.
"Brigham Young terkenal karena praktik poligami atau pernikahan jamak yang
dilakukannya. Dia menikahi setidaknya 20 wanita, 16 dari antaranya
melahirkan 57 anak. Gereja kemudian membatalkan pernikahan jamak, dan
tidak merestui praktik itu selama lebih dari 100 tahun. Dewasa ini,
praktik poligami dikenakan hukuman diekskomunikasi."
Membaca Buku The 19th Wife supaya bisa menangkap kisah dan tulisan dari catatan di dalamnya maka ada baiknya untuk mencari referensi dulu mengenai tokoh-tokoh yang disebut dalam Novel ini. Sehingga kita bisa mengerti alur kisahnya. Buku yang ditulis oleh David Ebershoff ini bukanlah buku biasa, setidaknya penulisnya peraih banyak penghargaan.
Tapi lebih dari itu secara khusus buku ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1800an di mana praktek poligami dilakukan dengan alasan keyakinan. Buku yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Bentang, Yogyakarta 2009. Salah satu tokoh yang menjadi peran utama yang menoreh catatan sendiri yaitu Ann Eliza Young. Sementara peran pelaku poligami adalah Brigham Young.
Dalam pengantar edisi pertama yang ditulis sendiri oleh Nyonya Ann Eliza Young yang mengambil keputusan untuk keluar dari agama Mormon dan menceritakan kebenaran adanya poligami di mana dirinya menjadi salah satu istri dari Brigham Young, semua orang heran, mengapa dirinya mau menjadi istri dari sekian istri? Ia bercerita bahwa ayahnya memiliki lima istri dan keyakinannya adalah poligami itu adalah kehendak Tuhan. Tapi, bagaimana mungkin prinsip itu dipercayainya dan dipraktekkannya juga dengan begitu saja? Jawabannya begini, "Iman adalah sebuah misteri, sulit dimahami banyak orang, dan tak pernah mudah untuk dijelaskan."
Ketika ia melakoni menjadi istri yang kesekian tentu bukan hal mudah. Sepertih apapun melihat suami yang ia cintai menikahi perempuan lain, ia berusaha untuk membesarkan hatinya. "Ini adalah kehendak-Nya, tegasnya berulang-ulang. Janji-janji surga menjadi alasan di mana ia berusaha untuk tetap menerima kenyataan, walaupun pahit.
Dengan berdasarkan wahyu Tuhan di mana ia hidup menjadi salah satu istri dari sang nabi Brigham Young. Karena seperti wanita normal lainnya para istri itu tentu saja berkeinginan memiliki suami secara utuh, bukan milik banyak wanita. Keinginannya untuk mendapatkan kasih sayang sang suami secara khusus tidak didapatkannya karena tentu saja sang suami sibuk mengurus istri-istri lainnya beserta anak-anak mereka.
Makanya Ann Eliza Young bertekad untuk membeberkan semua kepahitan yang dialaminya kepada publik. Buku ini merupakan kisah 'pemberontakannya' yang tentu memiliki akibat di mana nyawanya terancam, keluarganya berantakan dan bahkan ia rela untuk melepaskan agama yang diyakininya sejak kecil. Ann Eliza Young memiki tujuan supaya dunia tahu betapa tragisnya nasib wanita-wanita yang dipoligami, yang harus hidup dalam perbudakan yang tak terlihat oleh negara pada waktu itu. Selain juga publikasi tersebut juga bertujuan supaya anak-anak hasil poligami yang hidupnya mengenaskan karena dilanda oleh kesepian.
Sebuah buku penuh dengan perjuangan seorang wanita yang ingin mengakhiri praktek-praktek poligami yang dilakukan oleh kelompok agamanya. Dan memang, dalam sebuah news gereja Mormon yang membahas tokoh Brigham Young, mereka memang mengakui praktek poligami yang dilakukan oleh tokoh yang dihormatinya itu dengan menulis,
Komentar
Posting Komentar