Menguji Ucapan-ucapan Donald J. Trump Melalui Buku Ini
Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat AS yang digelar 20 Januari 2025 yang dilakukan di Ruang Rotunda Gedung Capitol AS, Washington DC pada pukul 12 siang waktu setempat atau pukul 00.00 WIB hari Selasa, 21 Januari 2025. Tentu saja, setelah acara pelantikannya rakyat Amerika dan dunia akan menguji janji-janjinya selama kampanye berlangsung.
Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat sudah bertarung dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 5 November 2024 lalu, pertarungan sengit selama kampanye pemilu sudah selesai, rakyat US sudah menentukan pemenang untuk menjadi presiden ke 47 negara US.
Donald Trump sendiri pernah menjadi presiden ke 45 pada Pemilu US tahun 2016 setelah mengalahkan Hillary Clinton. Pria kelahiran 14 Juni 1946 diusung oleh Partai Republik dan naik menjadi presiden sejak tahun 2017. Tapi ketika bertarung untuk Pemilu berikutnya untuk memperebutkan kekuasaannya kedua kalinya ia harus mengakui keunggulannya dari Joe Biden dari Partai Demokrat.
Ketika Konggres Amerika Serikat mengukuhkan kemenangan Joe Biden atas Donald J. Trump setelah merampungkan perhitungan suara elektoral yaitu jauh melebihi 270 suara ambang batas kemenangan atas lawannya tersebut. Artinya Joe Biden dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 beserta wakilnya Kamala Harris pada tanggal 20 Januari 2020 lalu.
Trump sendiri seperti yang disampaikan oleh penulis buku Trump, The Art of the Deal, Tony Schwartz seperti dilansir oleh BBC dalam sebuah wawancara dengan BBC World News mengatakan, "Dia tak akan mengaku kalah karena baginya menerima kekalahan adalah kegagalan dan ini adalah sesuatu yang tak bisa ia terima." Makanya Tony Schwartz yakin kalau Trump tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden.
Kalau benar kata Tony Schwartz maka buku yang ada di tangan saya berjudul Trump: The Way to the Top: Nasihat Bisnis Terbaik yang Pernah Saya Dapatkan menjadi batu uji sejauh mana segala yang disampaikan oleh Trump dalam buku ini menunjukkan sikap yang sebenarnya. Buku ini memang buku yang ditujukan bagi para pengusaha yang ingin belajar dari banyak orang yang sudah berhasil dalam banyak bidang.
Judul : Trump: The Way to The Top
Pengarang : Donald J. Trump
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
Tahun : 2002
Makanya isi dari buku ini adalah pandangan-pandangan dari lebih 150 berbagai macam orang pintar dan berhasil dalam mendirikan perusahaan, pengusaha, pemimpin dll yang dituangkan dalam buku ini. Namun dari buku ini juga kita bisa menganalisa prinsip-prinsip Trump dan pandangan hidupnya sehingga kita bisa menarik kesimpulan. Tentu saja hal tersebut bisa dihubungkan dengan sikap Trump ketika menghadapi kekalahan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Buku ini sebenarnya luar biasa di mana Trump berpandangan bahwa tidak cukup pengetahuan, kebijaksanaan, keterampilan, kehebatan dan kelebihan sempurna menjadikan kita berhasil dalam perusahaan. Makanya kita harus belajar kepada mereka yang sudah berhasil tersebut. Makanya 155 orang yang disebut berhasil dalam bisnis itulah yang diambil ilmunya dan dituang dalam buku ini. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi dalam melakukan bisnis yang akan membawa kepada kesuksesan bagi kita yang mau mengambil maknanya.
Berbagai inspirasi dari para pemimpin yang berhasil tersebut dalam berbagai bidang. Bagaimana mengambil keputusan yang tepat dan baik, cara menjalani hidup, bagaimana mengembangkan karier, cara berkomunikasi dengan orang lain, cara memimpin dalam tim secara efektif dan seterusnya.
Sekarang mari kita melihat bagaimana Trump melihat kenyataan dalam perebutan pemilihan presiden Amerika Serikat? Jika kembali kepada prinsip Trump dalam Kata Pendahuluan mengatakan dengan mengutip salah satu penulis Barbara Berger, yang mengatakan Matahari Tidak Bersinar Selamanya. Dalam dunia bisnis, terkadang masa-masa suram dalam bisnis itu datang. Kalau prinsip ini dipakai di mana Trump seharusnya menyadari bahwa kekuasaan itu akan ada waktu-waktu redup, maka seharusnya dirinya tidak dengan mati-matian mempertahankan kekuasaan itu, walaupun jelas-jelas rakyat Amerika menghendaki Joe Biden untuk menggantikan dirinya. Atau bisa jadi Trump memang masih menunggu munculnya matahari bersinar lagi, seperti harapannya.Penekanan lainnya oleh Trump yang juga menjadi pokok pikirannya adalah bagaimana ia belajar bukan hanya dari pengalaman dirinya sendiri, tapi belajar dari pengalaman orang lain. Mengandalkan diri sendiri dengan melihat pengalaman sendiri akan kegagalan, maka akan menghasilkan kesalahan-kesalahan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar