Strategi Getok Tular: Kekuatan Komunikasi dari Mulut ke Mulut dalam Membangun Popularitas Merek
Getok tular adalah istilah khas dari bahasa Jawa yang secara sederhana berarti penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Meski terdengar tradisional, strategi ini terbukti memiliki kekuatan besar dalam dunia pemasaran modern.
Dalam konteks membangun merek (brand building), getok tular sering kali menjadi alat yang luar biasa efektif, bahkan dapat melampaui kekuatan iklan konvensional. Pesan yang menyebar cepat, seperti air bah yang tak terbendung, bisa memberikan dampak positif dalam membangun kepercayaan terhadap suatu produk, namun juga memiliki potensi untuk menyebarkan opini negatif jika tidak dikelola dengan bijak.
Menariknya, konsep getok tular tidak hanya relevan dalam budaya Jawa, tetapi juga diakui secara global sebagai salah satu strategi pemasaran paling berpengaruh. Apalagi di era digital saat ini, media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, hingga WhatsApp dan Telegram menjadi katalis utama penyebaran pesan dari satu orang ke orang lainnya. Namun, jangan salah. Riset dari Keller Fay Group menunjukkan bahwa hanya sekitar 7% percakapan getok tular terjadi secara online—sisanya, lebih dari 90%, masih berlangsung secara offline, langsung dari individu ke individu. Artinya, kekuatan komunikasi lisan secara fisik masih sangat dominan dan nyata.
Melalui idebuku.com, kami mengulas sebuah buku menarik karya seorang Asisten Profesor Marketing dari Wharton School, University of Pennsylvania, yang membedah kekuatan komunikasi dari mulut ke mulut ini secara mendalam. Buku ini membuktikan bahwa getok tular bukan hanya fenomena budaya lokal, tetapi juga sebuah strategi pemasaran yang dapat membentuk persepsi publik dan meledakkan popularitas sebuah merek dalam waktu singkat.
Sebuah buku menarik mengenai konsep getuk tular yang ditulis oleh seorang Asisten Professor of Marketing di Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Judul Buku : Contagious: Rahasia di Balik Produk dan gagasan yang Pepuler
Penulis : Jonah Berger
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 297 halaman
Beberapa bulan yang lalu dalam blog lain yaitu makkellar.com Redaksi mencatat pengalaman mengenai getok tular yang pernah dijumpai ketika berkunjung ke sebuah kota di Jawa Timur. Namun apa yang dikisahkan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena faktor waktu yang mengujinya. Tentu saja banyak usaha yang tanpa menggunakan trik tips untuk menjadikan produknya menjadi buah bibir dan dijadikan obyek getok tular.
Namun dalam buku ini penulis berkisah mengenai sebuah usaha yang dimulai dengan pancingan supaya produknya menjadi buah bibir. Produk tersebut adalah sebuah steakhouse yang menjual cheesesteak yang biasanya dijual dengan hanya empat atau lima dollar tapi produk cheesesteak dijual dengan $100. Tujuannya satu yaitu menarik perhatian orang. Tentu saja produknya dibuat seenak mungkin dan ternyata kesan pembeli benar-benar luar biasa. Dan lebih dari itu semua produk tersebut menjadi bahan perbincangan yang otomatis di dalamnya terjadi apa yang disebut dengan getok tular.
Memang menciptakan produk yang menimbulkan gagasan getok tular tersebut setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, fokus dan pelaksanaan. Maklum, untuk menciptakan getok tular itu sendiri harus mengalahkan ribuan tema pembicaraan dalam keseharian. Bayangkan, bila kita bertemu seseorang, tema pembicaraan apa yang menjadi fokus salah satunya? Apakah produk Anda atau produk orang lain yang menjadi perhatian?
Dalam buku inilah penulis seperti membuka rahasia-rahasia bagaimana sebuah produk muncul dan menjadi bahan perhatian pembicaraan serta hal tersebut sambung-menyambung dari mulut ke mulut. Jadi, lebih baik silahkan membaca buku ini bila saat ini Anda ingin menjadikan produk Anda jadi bahan getok tular. Semoga!
Posting Komentar