Susunan Kabinet Prabowo Sudahkah Ideal?

Susunan Kabinet Prabowo yang beredar di masyarakat diisukan akan memimpin pos-pos kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran. Pilihan menteri kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Namun, apakah daftar nama para menteri tersebut sudah ideal dan sesuai dengan harapan rakyat?

Penunjukan menteri oleh Prabowo sebagai presiden ada di tangannya. Masyarakat tentu harus menerima wajah-wajah susunan kabinet Prabowo-Gibran untuk membantu presiden selama lima tahun mendatang. Menurut kabar Prabowo akan membentuk zaken kabinet. Apa arti zaken kabinet? Zaken kabinet mengacu kepada buku Sistem Politik Indonesia (tahun 1990) oleh Sukarna, yaitu kabinet dari suatu pemerintahan yang terdiri dari  para ahli yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu.

Beberapa pengertian yang menguatkan tentang zaken kabinet tersebut yang mengacu kepada kabinet yang lebih kepada pertimbangan keahlian ketimbang politik. Hanya saja, pengertian tersebut buru-buru diberikan tambahan makna, bahwa keahlian itu bisa saja datang dari partai politik. Seperti yang dikatakan oleh juru bicara Partai Gerindra, Ahmad Muzani, bahwa Prabowo berharap kabinetnya kelak akan diisi oleh para menteri ahli di bidangnya, bukan hanya representasi parpol. Meskipun orang yang bersangkutan berasal dari partai politik.

Tapi mari kita melihat sejenak bahwa Indonesia pernah memiliki seorang menteri yang bisa menjadikan representasi seorang menteri yang kalau kita mau menganggap bahwa dialah menteri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia pada era tahun 1966 hingga 1971. Dia adalah Menteri Hoegeng Iman Santoso. Jabatan yang dia emban adalah Menteri Manglima Angkatan Kepolisian (Menpangak)/Kapolri.

Siapa yang tak kenal Polisi Hoegeng? Bahkan masyarakat kelas bawahpun menjadikan guyonan situasi saat ini dengan membuat perbandingan keadilan di masyarakat dengan mengacu kepada Hoegeng ini. Artinya masyarakat begitu merindukan tampilnya tokoh-tokoh yang bisa bekerja dan mendedikasikan dirinya untuk negeri ini, bukan dengan kata-kata, tapi bagaimana ia praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu berharap susunan kabinet Prabowo-Gibran akan diisi oleh Hoegen-Hoegeng jaman kini dan ia akan bekerja secara profesional yang tidak mementingkan dirinya sendiri, tapi mementingkan masyarakat dan negara Indonesia tercinta ini.


Inilah buku yang perlu dibaca oleh para petinggi negeri ini termasuk para pemimpin yang akan menentukan kabinet untuk pemerintahan 2024-2029 ini. Siapa tahu dari buku ini bisa memberikan inspirasi membangun Indonesia yang ada di genggaman para penentu kebijakan ke depan.

Judul       : Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan

Penerbit   : Pertama kali Diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas 2013, Jakarta

Penulis     : Suhartono

Tahun       : Cetakan Kelima, Januari 2014

Tebal        : xxvi + 142 halaman

Apa yang menjadikan sosok Hoegeng ini menarik untuk dijadikan contoh bagaimana memilih orang yang tepat dalam kondisi seperti sekarang ini? Membaca buku ini selalu saja membangkitkan semangat berapi-api dalam melihat Indonesia dengan berpikir, seandainya kita punya 40an orang seperti Hoegeng di bidangnya masing-masing, dan ia menjadi menteri di bidangnya? Kalau ini mengacu kepada zaken kabinet di atas. Indonesia pastilah akan menjadi negeri makmur sesuai dengan yang kita serukan sejak lama, tapi faktanya tidak sedikit orang masih menderita di negeri yang katanya kaya ini.

Hoegeng memberikan inspirasi, bukan karena dia memimpin negeri ini, tapi karena dia telah memberikan contoh kepemimpinan yang baik. Bahkan, dia sendiri tidak mengkampanyekan dirinya baik, tidak, tapi orang lain merasakan, betapa kebaiakannya telah memberikan inspirasi untuk menuliskannya kepada kita bangsa Indonesia oleh Soedharto Martopuspito. Ia, kebaikan, kedisiplinan untuk tidak korupsi bukan kata pidatonya, tapi berdasarkan kesaksian oleh asisten sekretarisnya. Ia melihat langsung, dan ia pendam puluhan tahun kisah itu, ia simpan rapat-rapat.

Selama Hoegeng masih hidup, kebaikan Hoegeng tidak pernah diekspos ke publik. Sehingga sangat obyektif bisa menilai sang tokoh panutannya, yaitu menteri sekaligus polisi Hoegeng. Baru setelah 48 tahun kisah itu diungkap, betapa ia terkesan sejak hari pertama ia bekerja dengan Hoegeng.

Pembahasan Hoegeng ini dapat di LIHAT DI SINI

Posting Komentar

0 Komentar