Hikmat Buku
Semakin Banyak Pilihan, Semakin Pusing Kita Menentukannya
Kemudahan belanja online memang semakin memudahkan kita memilih banyak barang dengan berbagai jenis barang untuk dimiliki semukan terbuka. Tinggal gerakan jari kita dipuaskan untuk melihat tampilan barang yang begitu menarik. Terkadang kita lupa kalau kita sudah pernah membelinya.
Bahkan bisa jadi karena ketertarikan itulah sampai-sampai kita lupa bahwa kita pernah membelinya. Memang kendalanya adalah begitu banyaknya merk barang-barang serupa. Contohnya HP. Bukan hanya bentuk, dan merk dan fitur-fitur yang ditawarkan sangat beragam sehingga kita menjadi bingung, mana yang patut ditentukan untuk dibeli.
Lebih dimudahkan lagi adalah, toko online bukan hanya satu atau dua, bahkan berjejer dengan penawaran yang berbagai macam, seperti ongkir gratis, point, pengembalian dana dan seterusnya kita seperti diberi PR matematika yang rumit. Dan hidup kita akhirnya seperti tidak sederhana dalam menjalankannya. Seperti penjelasan buku ini.
Hampir setiap bulan bila ada waktu ke toko buku, baik toko buku loak atau ke
lapak-lapak di mana banyak buku murah walaupun bekas, atau juga ke tempat-tempat
perbelanjaan di mana kadang-kadang ada banyak dipajang buku atau ke toko buku
besar, tapi nyatanya untuk memberi waktu untuk menuliskannya hasil dari membaca
belum sempat, akhirnya hari ini muncul komitmen untuk mulai menulis lagi.
Sementara buku yang sedang saya baca saya peroleh di toko buku Gramedia
di Surabaya di mana ada tempat-tempat buku dengan harga sekitar 10 ribuan
sampai 25 ribuan yang tentu saya menyesuaikan dengan kantong. Dan pilihan saya
untuk membeli buku adalah buku karangan Barry Schwartz berjudul The Paradox of
Choice: Why More is Less atau dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan dengan;
Mengapa Lebih itu Justru Kurang.
Menarik sekali bagi saya isi buku ini karena memang berbicara mengenai
perilaku kita sehari-hari ketika kita diperhadapkan dengan banyaknya berbagai
pilihan yang terpampang di berbagai tempat. Pilihan itu bisa bermacam-macam,
baik itu pilihan barang atapun jasa dan bahkan apapun. Seperti kita ketahui,
kita kalau masuk ke mal-mal dan ingin membeli satu barang saja, katakanlah kita
mau membeli hand phone, maka yang terjadi adalah kita akan disuguhi berbagai
macam handphone dari berbagai merk.
Bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana orang hanya memiliki sedikit
pilihan.
Banyak pilihan memang ada sisi positifnya di mana kita bisa memilih yang
terbaik di antara yang baik, walaupun pekerjaan memilih ini tidak gampang.
Artinya nyatanya semakin banyak pilihan maka kita akan semakin rumit, hidup
kita malah lebih banyak meluangkan waktu untuk memilih. Dahulu, orang bila
ingin membeli hp maka karena pilihan sedikit maka akhirnya kita begitu mudahnya
ke toko hp dan tidak terlalu lama langsung menentukan
Nah, di sinilah menurut Barry, karena semakin banyaknya pilihan yang ada
di depan kita, maka rupanya pilihan-pilihan itu akhirnya menjadi bersifat
negatif terhadap kesejahteraan emosional dan psikologis, walaupun pilihan itu
dianggap sebagai tanda kebebasan pribadi yang sering kita agung-agungkan. Tapi
apakah lalu, dengan banyaknya pilihan yang ada di depan kita itu memberi
kepuasan? Nyatanya tidak, tapi malah kita bisa jadi akan semakin bingung.
Sebagai cerita tambahan saja, beberapa waktu lalu, seorang teman datang
ke rumah dan ingin diantar ke sebuah mal untuk belanja berbagai keperluan
lebaran, dan ketika saya bawa ke sebuah mal yang memang cukup lengkap, betapa
saya dibuatnya capek, menggerutu dalam hati dan bahkan bosan mengikuti teman
saya memilih-milih berbagai pilihan seperti baju, celana, sandal, sarung dan
lain-lainnya. Bagaimana tidak merasa bosan dan capek, memilih satu celana saja
tidak cukup hanya satu toko atau dua toko, tapi berkeliling toko, tapi akhirnya
kadang-kadang harus kembali ke toko yang pertama yang kita kunjungi.
Benar-benar melelahkan banyaknya pilihan.
Lain lagi, bagi teman-teman yang sedang mencoba-coba untuk mencari
berbagai bisnis di internet, dan bila mencoba untuk melakukan pencarian di
Google, maka ribuan pilihan yang masing pilihan menawarkan bisnis di internet
yang sangat beragam dan hampir-hampir kita sering kita tidak tahu yang mana
yang benar yang mana yang tidak benar dan yang mana yang menipu dan yang mana
tidak menipu. Banyak pilihan, membuat kita terkadang pusing, pusing pusing kepala
Makanya buku ini memberi 11 langkah praktis yang dapat menolong Anda di
mana Anda bisa menarik banyak pelajaran dari padanya. Makanya baik kalau Anda
memiliki buku terbitan PT Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) ini. Buku
yang cukup menarik.
Posting Komentar
0 Komentar